JejakBede - Berkunjung ke Istanbul berarti berkunjung kota terbesar di Turki yang menjadi pusat perekonomian, budaya dan sejarah Turki.
Pusat pemerintahan Turki sendiri ada di kota Ankara, jika dilihat di peta sekitar 450 km ke arah timur Istanbul.
Turki adalah negara yang unik dari segi geografi, karena terletak pada dua benua, Asia dan Eropa. Kota Istanbul di sebelah barat masuk benua Eropa.
Selebihnya wilayah Turki berada di benua Asia, termasuk Ankara ibukota negaranya.
Antara Istanbul di bagian Eropa dengan kota lain di bagian Asia dipisahkan oleh selat Bhosporus yang menghubungkan laut Marmara dengan Laut Hitam.
Antara Istanbul di bagian Eropa dengan kota lain di bagian Asia dipisahkan oleh selat Bhosporus yang menghubungkan laut Marmara dengan Laut Hitam.
Karenanya Istanbul disebut kota dua benua. Inilah yang menarik wisatawan berkunjung ke Istanbul.
Traning dan Workshop di Istanbul Turki
Serasa mendapat durian runtuh saat bos besar menyampaikan akan mengirim saya dan seorang teman untuk mengikuti training dan worshop di Istanbul.
Penyelenggara training di Istanbul ini adalah NOAA, lembaga yang mengurusi Cuaca di Amerika sana.
Seolah tidak percaya bahwa saya bisa berkunjung ke Istanbul, merasakan langsung kota dua benua.
Satu hal yang ada di benak saya tentang Istanbul adalah Sang Penakluknya, anak muda yang berusia 20an tahun.
Al Fathi berhasil menaklukan penguasaan Romawi atas Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi dan kemudian mengganti namanya menjadi Istanbul.
Al Fathi berhasil menaklukan penguasaan Romawi atas Konstantinopel pada tahun 1453 Masehi dan kemudian mengganti namanya menjadi Istanbul.
Saat persiapan keberangkatan ke Istanbul sudah fix mulai dari tiket, visa dan lainnya, mulai deh menyiapkan rencana tempat-tempat terkenal di Istanbul yang akan dikunjungi di sela-sela training.
Yang melekat di benak adalah Blue Mosque, ingatan pelajaran sejarah semasa SMP.
Selebihnya gugling saja, hasilnya tempat yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Istanbul antara lain Taksim Square, Grand Bazaar dan Hagia Sophia, serta Galata Tower.
Apa daya, jadwal training sangat padat, sehingga beberapat tempat tidak dapat di kunjungi.
Selebihnya gugling saja, hasilnya tempat yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Istanbul antara lain Taksim Square, Grand Bazaar dan Hagia Sophia, serta Galata Tower.
Apa daya, jadwal training sangat padat, sehingga beberapat tempat tidak dapat di kunjungi.
Peserta "Sixth International training Workshop on Climate Variability and Predictions" di Istanbul (Foto dari FB teman) |
Padatnya jadwal training hampir membuyarkan misi tambahan berkunjung ke Istanbul sebagai kota dua benua, kota penuh sejarah. Traningnya sendiri selama dua pekan, senin-sabtu mulai pukul 9 pagi hingga pukul 5 sore.
Menurut info teman-teman panitia setempat, Grand Bazaar sudah tutup pukul 05.00 sore. Untuk berkunjung ke tempat wisata yang saya sebutkan di atas minimal jalan seharian.
Kenapa tidak jalan pada hari ahad? Ahad semuanya juga tutup.
Beberapa teman kemudian meminta kepada penyelenggara agar sabtu di pekan pertama jadwal training setengah hari saja, agar peserta memiliki kesempatan untuk menikmati suasana kota Istanbul.
Panitia setuju dengan syarat jam yang hilang dikompensasi ke hari lain, jadinya lembur deh.
Menurut info teman-teman panitia setempat, Grand Bazaar sudah tutup pukul 05.00 sore. Untuk berkunjung ke tempat wisata yang saya sebutkan di atas minimal jalan seharian.
Kenapa tidak jalan pada hari ahad? Ahad semuanya juga tutup.
Beberapa teman kemudian meminta kepada penyelenggara agar sabtu di pekan pertama jadwal training setengah hari saja, agar peserta memiliki kesempatan untuk menikmati suasana kota Istanbul.
Panitia setuju dengan syarat jam yang hilang dikompensasi ke hari lain, jadinya lembur deh.
Bersama beberapa peserta dan pengajar training |
Oh iya, dari Jakarta saya bersama teman naik Turkish Air menuju Istanbul dengan lama penerbangan sekitar 12 jam. Transit sebentar di Bandara Changi Singapore. Lumayan melelahkan hanya duduk 12 jam di pesawat.
Namun menu makanan selama penerbangan cukup baik, sehingga perjalanan cukup nyaman. Salah satu yang saya sukai roti khas Turki yang di suguhkan. Kami tiba pagi waktu Turki.
Bahan laporan ke keluarga kalo udah nyampe dengan selamat |
Namun menu makanan selama penerbangan cukup baik, sehingga perjalanan cukup nyaman. Salah satu yang saya sukai roti khas Turki yang di suguhkan. Kami tiba pagi waktu Turki.
Selama kegiatan tempat training dan penginapan di Hotel Hilton Bhosporus Istanbul.
Halamannya cukup asri. Sayang saat itu saya belum punya IG, jadi belum bersemangat berfoto-foto dengan latar yang gramable. Hehe.
Kami dapat kamar dengan balkon yang mengarah Selat Bhosporus namum pemandangannya tertutup pohon-pohon pada taman Hotel.
Kami dapat kamar dengan balkon yang mengarah Selat Bhosporus namum pemandangannya tertutup pohon-pohon pada taman Hotel.
Hotel Hilton Bhosporus Istanbul |
Seperti saya sebutkan di atas, padatnya jadwal training membuat waktu kami untuk berkunjung berbagai lokasi wisata dan bersejarah sangat terbatas. Berikut beberapa tempat yang sempat kami singgahi saat berkunjung ke Istanbul kota dua benua.
Pada bagian ini saya baru sempat posting tentang Taksim Square. Posting berikut akan bercerita tentang Grand Bazaar, Blue Mosque dan Hagia Sophia.
Pada bagian ini saya baru sempat posting tentang Taksim Square. Posting berikut akan bercerita tentang Grand Bazaar, Blue Mosque dan Hagia Sophia.
Taksim Square Istanbul
Ada yang bilang belum lengkap berkunjung ke Istanbul jika belum ke Taksim Square. Ternyata Hotel Hilton Istanbul yang kami tempati dekat dengan Taksim Square, hanya sekitar 1,8 km.
Jadinya hari pertama selepas acara training kami berjalan-jalan ke sana.
Rute menuju Taksim Sqaure dari hotel yang kami tempati |
Taksim Square perpaduan Monas, Pasar Baru serta Pasar Senen di Jakarta.
Merupakan pusat kota modern di Turki yang berupa alun-alun yang di kelilingi restoran dan hotel-hotel juga akses busway ke berbagai tujuan.
Suasana jalan raya dari arah Hotel Hilton menuju Taksim Square |
Menikmati Taksim Square cukup dengan berjalan kaki. Dari arah hotel pada sisi kiri akan nampak muda-mudi Turki bersantai pada area yang berumput.
Suasana dekat alun-alun Taksim Square |
Salah satu sudut alun-alun di Taksim Square seperti ini. Terlihat banyak bangunan dengan arstiektur perpaduan Eropa dan Asia sepertinya.
Alun-alun Taksim Square Istanbul |
Sama seperti di negara kita, di Taksim Square juga banyak PKL yang menjajalan berbagai dagangan dengan gerobak-gerobak dagangnya.
PKL di Istanbul
|
Bagian tengah Taksim Square merupakan jalan yang di himpit pertokoan dan bangunan lainnya. Bangunannya yang khas Turki membedakan pertokoan di sini dengan di negara kita.
Kita kan menjumpai banyak bar, restoran dan bioskop.
Kita kan menjumpai banyak bar, restoran dan bioskop.
Di antara kepadatan Taksim Square terselip satu masjid yang dibangun sejak tahun 1594. Bersama rekan dari Malaysia kami sempat menunaikan sholat magrib di sana.
Papan nama masjid yang di bangun 1594 |
Sudut-sudut lain jalan di Taksim Square menguatkan bahwa kota ini perpaduan timur dan barat, percampuran Asia dan Eropa.
Salah satu sudut jalan di Taksim Square Istambul |
Salah satu keunikan lain dari Taksim Square adalah pada satu bagiannya bebas di jadikan tempat berdemo. Saat kami di sana bertepatan ada sebuah demo yang sedang berlangsung.
Suasana demo di Taksim Square Istanbul |
Di tengah Taksim Square, jalannya di lalui trem, sama seperti yang dulu pernah ada di Jakarta.
Trem yang melintas di tengah kepadatan |
Demikian sedikit cerita saat berkunjung ke Istanbul - Turki, Kota Dua Benua, khusus membahas Taksim Square.
Semoga saya masih semangat membahas obyek wisata lain di Istanbul Turki.
Ingat Istanbul, ingat Hagia Sophia dan Blue Mosque. Sering baca novel berlatar Istanbul, pasti menyebut dua tempat itu. Hehhee.
BalasHapusTaksim Square buka 24 jam ya?
Hampir 24 jam mba. Sesi berikut saya mau bercerita tentang Hagia Sophia itu :)
HapusSooo lucky berkesempatan bisa berkunjung kesana.. pergi ke tempat-tempat nyentrik di turki
BalasHapusdan bener banget, kalau bicara Turki bakal keinget Sang Penakluk, Muhammad Al Fatih atau Mehmed 2.. Emang top dah, anak muda yg bisa dijadikan inspirasi masa kini
Iya mba, how lucky I am hehe.
HapusSmg masih akan muncul Al Fathi - al Fathi generasi baru
Turki memang menggoda untuk kita kunjungin. Semoga dimasa depan Bang Day bisa mengunjungi Turki untuk berwisata, tidak terhimpit pelatihan 😁😁😁😁
BalasHapusAamiiin. Terimak kasih beli Putu :)
HapusSenang ya bisa ikut training dan workshop sekaligus jalan-jalan menikmati tempat-tempat wisata. Bangunan bersejarah disini terawat dengan baik. Demikian juga dengan pedestrian yang nyaman buat jalan-jalan.
BalasHapusSeneng bangetlah mba hehe.
HapusIya mba kayaknya cukup tertata
Syabas, Benar benar mantap, bang Day
BalasHapusTrims mas Sofyan...
HapusKebetulan aja ini mas Luqman hehe
BalasHapusSenang liat temen sukses gini, mainannya ke Turki bukan ke luar kota lagi.. Heheh selamat bertugas dan berlibur disana,,,
BalasHapusAamiiin.
HapusSemoga bulan madu mba Vika jg lancar yah
Benar sekali Mas, saya juga pernah dapat tugas dari kantor ke negara ini, kesan pertama ketika saya ke sana juga PKLnya mirip di Indo, banyak pedagang aneka jenis makanan seperti di Indo juga, jadi gak khawatir kelaparan di sana
BalasHapusIya mas. Saya paling suka karena ada nasi dan kebab di kaki lima. Rasanya cocok di leher hhehe
Hapusturki memang tipikal eropa banget bang ya..
BalasHapuskotanya indah, bangunannya juga bagus,
betah jalan-jalan disana pastinya..
terus, ngumpulin duit bisa kesana..
hahaha..
iya mas Eka, ornamen bangunan ala eropa. warna kulit dan mata org sana mirip eropa juga. Tapi tinggi badan ikut asia
HapusSenangnyaaaa bisa ke Turki, negara impian saya banget tuh.
BalasHapusMengunjungi blue mosque.
Apalagi kalau gratis ya :D
Namanya kerja jalan-jalan hahaha
Alhamdulillaj dioercaya bos besar ut kesana hehehe.
HapusInsya Allah mba Rey akan sampai ke sana juga