Mondok sebulan di Wageningen Belanda - Kilas balik cerita beberapa tahun lalu saat saya dan teman-teman se-instansi mendapat kesempatan mengikut training di Belanda, tepatnya di Wageningan.
Ini perjalanan saya pertama kali ke luar negeri. Pertama punya paspor dan pertama kali naik pesawat dengan jarak tempuh hingga 16 jam.
Jadi harap maklum jika foto-foto selanjutnya terlihat ndeso banget yah. Hehe. Total rombangan kami yang mengikuti training di Wageningen Belanda berjumlah 19 orang yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Harusnya 20 orang namun satu peserta batal berangkat karena dalam keadaan hamil.
Proses seleksi training ini cukup panjang hampir setahun, sehingga tiba saat pengumuman untuk berangkat training, sudah banyak perubahan pada calon peserta, seperti yang belum hamil jadi hamil.
Ada pula yang pindah unit kerja bahkan yang sudah akan berangkat studi ke negara lain.
Penerbangan ke Belanda
Perjalanan panjang kami untuk mondok di Wageningan Belanda di mulai dari kantor pusat di Jakarta.
Seluruh peserta baik dari Jakarta dan dari daerah berkumpul untuk mengikuti seremoni pelepasan oleh petinggi di Jakarta.
Wajah kusut namun hepi sesaat setelah landing |
Lepas seremoni pelepasan, kami semua segera ke Soetta karena penerbangan kami sekitar pukul 19.00 dengan Malaysia Airlines.
Kami akan transit di Kuala Lumpur kemudian berganti pesawat yang lebih besar untuk lanjut ke Amsterdam.
Kami akan transit di Kuala Lumpur kemudian berganti pesawat yang lebih besar untuk lanjut ke Amsterdam.
Total penerbangan dengan waktu transit di Kuala Lumpur sekitar 16 jam. Kami tiba di bandara Schipol Amsterdam pagi hari waktu setempat.
Rasa lelah menempuh perjalanan jauh terganti dengan rasa penasaran tentang Belanda, negara yang pernah lama menguras kekayaan negeri kita.
Rasa lelah menempuh perjalanan jauh terganti dengan rasa penasaran tentang Belanda, negara yang pernah lama menguras kekayaan negeri kita.
Secara berseloroh, saya katakan kesempatan training bagi warga negara Indonesia mungkin adalah bagian cicilan kekayaan kita.
Meski letih, terlihat sumringah saat tiba di Bandara Schipol Amsterdam (foto @Naomi) |
Dari Bandara Schipol kami diangkut dengan bus oleh penyelenggara ke Wageningen sebuah desa kecil dengan jarak 90 km ke arah timur Amsterdam Belanda.
Secara administratif Wageningen masuk Provinsi Gelderland, Belanda. Wageningen dikategorikan "village" namun untuk ukuran kita setara kota kecil.
Suasana di Wageningen cukup asri dan tenang, tidak se crowded di Amsterdam. Menurut Wikipedia, penduduk Wageningen hanya sekitar 37 ribu jiwa yang menempati areal seluas 32 km persegi.
Di sini berdiri Wageningen University and Research Centre, semacam IPBnya Belanda.
Beberapa literatur menyebutkan hampir 40% penduduk Wageningen Belanda terkait dengan Wageningen University baik sebagai mahasiswa, pengajar atau pegawainya. Wageningen University and Research Centre merupakan pusat kota ini.
Di sini terdapat juga beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya.
Secara administratif Wageningen masuk Provinsi Gelderland, Belanda. Wageningen dikategorikan "village" namun untuk ukuran kita setara kota kecil.
Suasana di Wageningen cukup asri dan tenang, tidak se crowded di Amsterdam. Menurut Wikipedia, penduduk Wageningen hanya sekitar 37 ribu jiwa yang menempati areal seluas 32 km persegi.
Di sini berdiri Wageningen University and Research Centre, semacam IPBnya Belanda.
Beberapa literatur menyebutkan hampir 40% penduduk Wageningen Belanda terkait dengan Wageningen University baik sebagai mahasiswa, pengajar atau pegawainya. Wageningen University and Research Centre merupakan pusat kota ini.
Di sini terdapat juga beberapa mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya.
Wageningen University (foto @Sheila) |
Nah training yang kami ikuti diarrange oleh Alterra, sebuah unit operasional di bawah Wageningen University.
Training ini bertajuk Climate Change, Mitigation, and Adaptation - Training of Trainers yang didanai oleh Stunned Belanda. Lama training sih hanya sekitar 28 hari.
Selama training tersebut kami diinapkan penyelenggara di Hotel Hof Von Wageningen, sebuah hotel bintang tiga.
Selama kami di Hotel Hof van Wageningen ini, kami melihat silih berganti kegiatan training lain dilaksanakan di sini, baik yang cuma seminggu ataupun dua minggu.
Sepertinya Hotel Hof Von Wageningen sering menjadi tempat event kegiatan training internasional.
Training ini bertajuk Climate Change, Mitigation, and Adaptation - Training of Trainers yang didanai oleh Stunned Belanda. Lama training sih hanya sekitar 28 hari.
Selama training tersebut kami diinapkan penyelenggara di Hotel Hof Von Wageningen, sebuah hotel bintang tiga.
Selama kami di Hotel Hof van Wageningen ini, kami melihat silih berganti kegiatan training lain dilaksanakan di sini, baik yang cuma seminggu ataupun dua minggu.
Sepertinya Hotel Hof Von Wageningen sering menjadi tempat event kegiatan training internasional.
Peserta Training Climate Change di Wageningen Belanda |
Suasana di Wageningen Belanda
Saat kami tiba di Wageningen Belanda hari sabtu, training akan dimulai pada senin. Masih ada 1 hari untuk istrahat mengatasi jetlag.
Selepas check in, sorenya kami langsung berkeliling sekitar hotel untuk melihat-lihat kondisi "desa" Wageningen.
Oh iya saat itu akhir April, di Belanda sedang musim semi. Menurut orang Belanda sih suhunya hangat, tetap bagi kami ya masih terlalu dingin yaitu sekitar 13-16 0C.
So jangan heran yah jika banyak foto-foto kami sering mengenakan jaket.
Selepas check in, sorenya kami langsung berkeliling sekitar hotel untuk melihat-lihat kondisi "desa" Wageningen.
Oh iya saat itu akhir April, di Belanda sedang musim semi. Menurut orang Belanda sih suhunya hangat, tetap bagi kami ya masih terlalu dingin yaitu sekitar 13-16 0C.
So jangan heran yah jika banyak foto-foto kami sering mengenakan jaket.
Maafkan teman saya ini (foto @Doni) |
Dunia ternyata sempit, saat berkeliling area sekitar hotel, baru beberapa jam kami sudah bertemu beberapa teman sebangsa yang sedang studi di Wageningen University.
Gembiranya kami bertemu warga Indonesia lainnya di Centrum Wageningen (foto @Naomi) |
Pusat kota Wageningen disebut Centrum, letaknya tepat di belakang Hotel Hof Von Wageningen.
Dari hotel terdapat jembatan kecil yang menghubungkan hotel dengan jalan raya ke Centrum Wageningen kurang lebih 200-300 m.
Di sini pula terdapat beberapa minimarket yang selama kami di Wageningen menjadi tempat kami berbelanja cemilan dan lainnya.
Di Centrum banyak toko yang menjajakan coklat dan cemilan keju yang menjadi oleh-oleh khas dari Belanda.
Pihak hotel menyampaikan bahwa pada hari minggu akan ada bazaar atau semacam pasar rakyat di area Centrum.
Pada saat itu sepanjang jalan di Centrum akan dipenuhi warga Wageningen yang berjualan macam-macam barang seperti sembako dan pakaian. Terdapat juga pertunjukan musik dari anak-anak dan remaja.
Dari hotel terdapat jembatan kecil yang menghubungkan hotel dengan jalan raya ke Centrum Wageningen kurang lebih 200-300 m.
Di sini pula terdapat beberapa minimarket yang selama kami di Wageningen menjadi tempat kami berbelanja cemilan dan lainnya.
Di Centrum banyak toko yang menjajakan coklat dan cemilan keju yang menjadi oleh-oleh khas dari Belanda.
Pihak hotel menyampaikan bahwa pada hari minggu akan ada bazaar atau semacam pasar rakyat di area Centrum.
Pada saat itu sepanjang jalan di Centrum akan dipenuhi warga Wageningen yang berjualan macam-macam barang seperti sembako dan pakaian. Terdapat juga pertunjukan musik dari anak-anak dan remaja.
Suasana bazaar di Centrum Wageningen (Foto @Yan) |
Climate Change, Mitigation, and Adaptation - Training of Trainers
Senin pagi training dimulai. Pembukaan cukup sederhana, hanya menghadirkan pengajar-pengajar dari Wageningen University and Research Centre dan instruktur dari lembaga Altera.
Karena merupakan Training of Trainers, sesi pembelajaran merupakan perpaduan kelas materi dan konsep pembelajaran orang dewasa.
Karena merupakan Training of Trainers, sesi pembelajaran merupakan perpaduan kelas materi dan konsep pembelajaran orang dewasa.
Suasana training |
Sesi presentasi saat training |
Pengajar dan Instruktur training Climate Change |
Selain pembelajaran dalam kelas, terdapat sesi ekskusi atau berkunjung ke lokasi-lokasi yang terkait dengan materi training seperti kunjungan ke KNMI dan Deltares serta ke lokasi terbuka.
Sesi ini menjadi sesi paling menyenangkan karena sekaligus jalan-jalan keliling Belanda.
Sesi ini menjadi sesi paling menyenangkan karena sekaligus jalan-jalan keliling Belanda.
Sesi foto untuk bukti fisik training ^_* |
Tour to downtown Wageningen
Hari pertama training ditutup dengan informal drink, ke sebuah cafe yang lebih mirip bar. Bisik-bisik kami sesama peserta apa harus memesan minuman beralkohol.
Ternyata didaftar menu terdapat jus jeruk. Jadilah 19 orang memesan jus jeruk di sebuah bar ^_^.
Hari kedua sesudah materi kelas kami diajak untuk Tour to downtown Wageningen, keliling pusat kota Wageningen dengan berjalan kami bersama seorang pemandu.
Meski beberapa tempat sudah kami kunjungi saat pertama tiba di hari Sabtu dan Minggu, pada sesi ini cukup menarik karena kami bisa mendapat informasi lengkap dari pemandu tentang hal-hal yang kami temui sepanjang berkeliling di Wageningen.
Ternyata didaftar menu terdapat jus jeruk. Jadilah 19 orang memesan jus jeruk di sebuah bar ^_^.
Hari kedua sesudah materi kelas kami diajak untuk Tour to downtown Wageningen, keliling pusat kota Wageningen dengan berjalan kami bersama seorang pemandu.
Meski beberapa tempat sudah kami kunjungi saat pertama tiba di hari Sabtu dan Minggu, pada sesi ini cukup menarik karena kami bisa mendapat informasi lengkap dari pemandu tentang hal-hal yang kami temui sepanjang berkeliling di Wageningen.
Sesi Tour to downtown Wageningen |
Sesi Tour to downtown Wageningen |
Sudut Wageningen dari jendela hotel Hof Van Wageningen (Foto @Firda) |
Oh iya, di Wageningen aktivitas warganya berakhir pukul 18.00 waktu setempat. Setelah itu semua toko dan juga restoran atau tempat makan akan tutup.
Hanya beberapa kafe tertentu yang buka. Suasana akan lengang. Keadaan ini sempat menyulitkan kami karena kelas berakhir pukul 5 sore sehingga jika ada keperluan kami harus buru-buru pergi.
Hanya beberapa kafe tertentu yang buka. Suasana akan lengang. Keadaan ini sempat menyulitkan kami karena kelas berakhir pukul 5 sore sehingga jika ada keperluan kami harus buru-buru pergi.
Wageningen di malam hari (foto @Didik) |
Wageningen di malam hari (foto @Didik) |
Jalan raya di depan hotel Hof van Wageningen |
Centrum Wageningen |
Sesi sore hari sesudah kelas training
Selama kami di Wageningen, magrib jatuh sekitar pukul 9 malam. Seperti saya ceritakan di atas kehidupan di Wageningen berakhir pukul 6 sore.
Praktis selama 3 jam suasana masih terang namun aktivitas kota sudah berhenti.
So biasanya kami setelah makan malam justru bermain futsal di bagian belakang hotel untuk menghabiskan waktu menunggu magrib.
Bagian belakang hotel cukup luas, biasanya banyak remaja Wageningen yang bersantai di rumput halaman hotel.
Bagian tempat kami bermain bola sebenarnya lapangan voli pantai yang berpasir. Batas antara hotel dan sisi belakangnya adalah sebuah sungai kecil.
Praktis selama 3 jam suasana masih terang namun aktivitas kota sudah berhenti.
So biasanya kami setelah makan malam justru bermain futsal di bagian belakang hotel untuk menghabiskan waktu menunggu magrib.
Bagian belakang hotel cukup luas, biasanya banyak remaja Wageningen yang bersantai di rumput halaman hotel.
Bagian tempat kami bermain bola sebenarnya lapangan voli pantai yang berpasir. Batas antara hotel dan sisi belakangnya adalah sebuah sungai kecil.
Ini bukan remaja wageningen yah |
Bermain futsal di lapangan voli pantai |
Sedikit menarik, karena suhu yang dingin kami tidak berkeringat saat bermain futsal.
Namun napas terasa cepat sesak karena (dugaan kami) perbedaan kadar oksigen karena perbedaan tekanan udara dengan tempat kita di Indonesia.
Ekskursi ke Millingen
Tujuan ekskursi adalah sebuah tempat di sisi sungai Rhein (Belanda : Rijn) yang masuk wilayah Millingen, 40 km ke arah timur dari Wageningen.
Sungai Rhein sendiri sungai yang mengalir dari pengunungan Alpen di Swiss yang kemudian mengalir melewati Jerman dengan muaranya berada di Belanda.
Meski hanya sungai, pasir ditepiannya seperti pasir pantai. Di sini kami ditunjukkan pohon-pohon yang pernah hidup ratusan tahun yang kemudian menjadi sumber informasi perubahan iklim.
Sungai Rhein sendiri sungai yang mengalir dari pengunungan Alpen di Swiss yang kemudian mengalir melewati Jerman dengan muaranya berada di Belanda.
Meski hanya sungai, pasir ditepiannya seperti pasir pantai. Di sini kami ditunjukkan pohon-pohon yang pernah hidup ratusan tahun yang kemudian menjadi sumber informasi perubahan iklim.
Millingen Belanda (foto @ Naomi) |
Millingen Belanda |
Millingen Belanda |
Ekskursi ke Taman Bunga Keukenhof Belanda
Berkunjung ke taman bunga Keukenhof sebenarnya bukan merupakan bagian dari training.
Namun bersamaan dengan dibukanya taman bunga Keukenhof yang hanya sekitar 6 minggu dalam setahun, sayang jika dilewatkan.
Keukenhof mulai dibuka sejak tahun 1949 kata Wikipedia. Di sini merupakan tempat berbagai jenis Tulip. Kami pun urunan menyewa bus ke taman bunga Keukenhof. Untuk tiket masuk difasilitasi oleh pihak Altera.
Jatah makan siang di hotel dikonversi menjadi uang untuk makan siang di sana. Letak taman bunga Keukenhof sekitara 100 km ke arah barat dari Wageningen.
Sesi kecapean keliling Kekukenhof Belanda (foto @Didik) |
Bunga dan "Bunga" (@Didik) |
Bunga dan "Bunga" (@Didik) |
Kalo ini "bunga" bukan anggota rombongan kami ^_^ (@Didik) |
Beginilah Mondok Sebulan di Wageningen - Belanda minggu pertama. Masih ada cerita 3 minggu lainnya di Belanda.
Oh iya, foto-foto merupakan arsip pribadi saya dan teman-teman yang mengikuti kegiatan ini.
Oh iya, foto-foto merupakan arsip pribadi saya dan teman-teman yang mengikuti kegiatan ini.
seru bangettt selain training juga bisa sambil jalan jalan
BalasHapusTraining disela-sela jalan2 hehehe.
HapusTrims atas kunjungannya
wah enak banget bang..
BalasHapusjalan-jalan di belanda sebulan, gratis lagi,,
mau banget dong..
hehehe..
Gugling aja. Banyak tuh lembaga2 yang menyediakan kursus singkat di LN
Hapusboleh dicoba bang..
Hapussekalian jalan-jalan sambil menambah ilmu..
hehe..
makasi infonya bang..
Wah pantesan Belanda jadi maju. Rupanya hasil dagang rempah-rempah dari kita. Sedih kadang jika mengingat hal ini.
BalasHapusBetul mas.
HapusTerasa ironis banget
Wah, seru banget jalan-jalannya ... eh, trainingnya. ;)
BalasHapusKalau sudah malam, sepi banget ya?
Sepi mba. Kayak kita di kampung. Abis jam 6 sore hampir gak ada kegiatan.
HapusWaw, keren... pasti jadi pengalaman tak terlupakan...
BalasHapusBanget mba hehehe
HapusIh seruuu bang, rejeki bngt bisa dibayarin ke Belanda, sekali2 coba sebut namaku biar bsa ikutan mampir kesana ❤
BalasHapusBelanda emang kota yg asyik banyak bangunan bersejarah, aku pengen kesana nyicipin kejunya
Aamiiin mba. semoga terwujud nyicipin keju Belanda mba.
HapusAduh ntar aja kalo ke tanah suci baru saya sebut nama mba gimana ?😊😊😊
Bang De keren bangetttt jalan-jalan terus ke luar negeri sembari menimba ilmu!! Dan sebagus itu ya bunga tulipnya. Suka banget lihatnya bang de.
BalasHapusLagi hoki aja mba dapat kesempatan ke sana. Pilih bunga tulip apa bunga deposito nih ? :)
HapusBang, itu orang yang jongkok di bunga merah dan putih itu ngapain ya bang? :D
BalasHapusMencurigakan sekali hahahaha.
Sebulan bareng teman-teman setanah air di negeri orang, rasanya bepergian dengan keluarga banget ya :D
Senangnyaaaaa..
Yang paling menarik adalah, bisa jalan-jalan di siang hari pakai jaket.
Merindukan banget saya mah hidup ditempat kayak gini, yang mana saya bebas pakai gamis tebal dan tertutup tanpa khawatir gerah, keringatan dan bau acem hahahahahaha
Gak bole suujon mb Rey :)
HapusAlhamdulillah dipercaya bos ut training ke sana.
Wah bagusnya mb Rey pindah ke Malang yang lebih sejuk, jadi gak terancam bau acem :)
Kenangan tak terlupakan ya mas, apalagi mengingat sekarang utk traveling sulit banget.
BalasHapusBener mba, serasa beruntung banget
HapusKarena link tulisannya ada yang ngeRT di twitter aku jadi "tersasar" di sini. Dan, menyenangkan bisa baca pengalamannya selama mondok di Wageningen (pas ngetik ini coba sambil nyebutin nama kotanya dan ternyata susah hahaha)
BalasHapusSalam kenal dari Palembang mas Bede.
Terima kasih udah mampir ya mas. Maaf baru direspon hehehe. Udh jarang buka blog sebenarnya
Hapus