JejakBeDe.online - Berburu Takjil Buka Puasa Di Kawasan Monumen Avro Anson Dekat Bukittinggi. Pemandangan lumrah setiap Ramadhan adalah berdirinya tenda-tenda Ramadhan yang menjajajakan berbagai kuliner untuk berbuka puasa.
Takjil menurut KBBI memiliki dua makna yaitu sebagai kata kerja yang berarti menyegerakan buka puasa dan sebagai kata benda yang berarti makanan untuk berbuka puasa. Cek di sini.
Kamipun tak ingin melewatkan kesempatan ini, rasanya hambar jika berbuka puasa tanpa kue-kue basah. Karena kami juga baru di sini, rasanya penasaran juga untuk mencicipi takjil buka puasa khas Sumatera Barat.
Berdasarkan info teman-teman, salah satu pusat takjil buka puasa yang ramai berada kawasan Monumen Avro Anson dekat Bukittinggi. Kenapa saya menulis dekat Bukittinggi ? Karena secara administratif masuk wilayah Kabupaten Agam namun tepat berada di pinggiran Kota Bukittinggi. Bukittinggi coret kata orang-orang 😎.
Jejak terkait :
Dari rumah dinas kami ke Monumen Avro Anson hanya sekitar tiga kilometer. Adapun ke pusat kota Bukittinggi yang lebih banyak pilihan kuliner takjil buka puasa berjarak enam kilometer. Kami memilih yang terdekat saja dulu, besok-besok ganti selera 😊😊😊.
Tenda yang menjajakan takjil buka puasa di kawasan Monumen Avro Anson |
Hari pertama puasa saat kami berburu takjil di kawasan Monumen Avro Anson terlihat masih sepi, pedagang yang berjualan masih sedikit. Berbeda dengan hari kedua, sudah sangat ramai. Jenis takjil buka puasa yang dijajakan makin beragam.
Favorit istri saya adalah es cendol durian. Anak-anak memilih es buah dan jus alpukat. Saya sendiri takjil buka puasa wajibnya adalah pisang goreng. Namun karena tidak ada di sini jadi saya mencarinya di luar kawasan Monumen Avro Anson. Alhamdulillah dapat 😍😍😍.
Para pedagang takjil buka puasa di tempatkan oleh pengelola di area parkir Monumen Avro Anson yang memang cukup luas. Para pedagang berjejer membelakangi monumen ke arah jalan masuk, hingga menutupi papan nama monumen ini.
Papan nama Monumen Avro Anson - Foto : Yori Yuliandra - Google Maps |
Oh iya karena berburu takjil buka puasa di kawasan ini, jadinya saya penasaran tentang keberadaan Monumen Avro Anson ini. Pastinya ada sejarah khusus kenapa dibangun.
Monumen Avro Anson terletak di jalan lintas Sumatera Bukittinggi - Medan, tepatnya di Desa Gadut kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Kecamatan Tilatang Kamang ini menjadi batas antara Kab. Agam dengan Bukittinggi.
Kawasan Monumen Avro Anson dulunya adalah Bandar Udara Gadut yang menjadi pangkalan udara pejuang kita melawan penjajah Belanda. Dari bandara ini juga Belanda menerjunkan pasukan untuk menghancurkan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di Bukittinggi.
Menurut om Wiki secara "de jure" Bandara Gadut masuk wilayah Bukittinggi, sehingga dalam catatan sejarah namanya adalah Bandara Gadut Bukittinggi. Namun karena penolakan masyarakat Agam maka wilayah tersebut tidak lagi menjadi wilayah administratif Bukittinggi.
Lanjut tentang Monumen Avro Anson. Ini merupakan replika dari pesawat Avro Anson yang dibeli dari hasil pengumpulan emas rakyat Sumatera Barat. Emas yang terkumpul saat itu mencapai 14 kg. Jika dikurskan sekarang sekitar 7 milyar rupiah.
Harap dicatat jumlah penduduk saat itu sangat sedikit dan kondisi ekonomi yang hancur karena perang. Maka nilai 14 kg emas sangat fantastis tentunya untuk ukuran saat itu.
Jejak menarik lainnya :
Pesawat Avro Anson dibeli guna mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI yang sedang dilanda agresi militer Belanda kedua pada 1947. Saat itu Jawa diblokade oleh Belanda, Presiden dan Wakil Presiden RI di tangkap. Yang belum diduduki Belanda adalah Bukittinggi.
Replika pesawat Avro Anson RI-003 |
Pada Desember 1947 pesawat tersebut berhasil mendarat pertama kali di Bandara Gadut dan diberi register RI-003. Nasib nahas, sekembali dari Thailand untuk kembali ke Bukittinggi, pesawat Avro Anson yang dipiloti Iswahyudi dengan Halim Perdanakusuma sebagai navigator jatuh di perairan Singapura.
Jenazah Halim Perdanakusuma berhasil ditemukan, namun pilot Iswahyudi tidak temukan hingga kini. Nama kedua pahlawan tersebut diabadikan menjadi nama Bandara Iswahyudi di Madiun dan Halim Perdanakusuma di Jakarta. Sumber di sini.
Nah untuk mengenang sumbangsih masyarakat Sumatera Barat, maka didirikanlah Monumen Avro Anson ini. Dibangun pada tahun 2000 oleh pemerintah Kabupaten Agam.
Monumen ini berbentuk replika pesawat Avro Anson dengan dibagian bawahnya enam buah patung manusia. Dasar monumen ini dikeliling relief-relief yang menggambarkan perjuangan masyarakat Minang saat melawan penjajah dahulu.
Relief pada Monumen Avro Anson |
Relief pada Monumen Avro Anson |
Patung-patung yang berada di bawah replika pesawat Avro Anson tersebut terdiri dari patung amai-amai yaitu sebutan bagi kaum ibu di Minang. Terdapat pulang patung niniak mamak yaitu tokoh masyarakat Minang. Semua patung juga dicat putih sebagaimana warna keseluruhan monumen Avro Anson tersebut.
Monumen Avro Anson dikeliling halaman rumput yang luas dengan bunga-bunga dan pohon palem. Sayang kondisi sat ini semuanya kurang terawat, mulai dari warna monumen yang mulai berlumut hinggar rumput dan bunga yang kurang terawat.
Untuk mencapai Monumen Avro Anson ini, kita akan melewati jalan atau koridor masuk sejauh kurang lebih 50an meter. Dari arah sini kita bisa menikamati keindahan gunung Singgalang yang berada jauh di belakang monumen.
Koridor menuju Monumen Avro Anson |
Kondisi koridor inipun 11-12 dengan kondisi monumen Avro Anson utama. Semoga pemerintah setempat bisa memperhatikan dan memperindah kembali tempat bersejarah ini.
Dengan demikian generasi berikutnya bisa tetap tahu bagaimana sumbangsih masyarakat Sumatera Barat dalam mendukung kemerdekaan RI.
Begitulah sobat, dari sekedar berburu takjil buka puasa, saya jadi tertarik menggali latar belakang adanya Monumen Avro Anson ini.
Selain bisa berburu takjil, bisa juga nih menikmati monumen Avro Anson. Jadinya, dapat dua-duanya nih..
BalasHapusHehe iya. View dari monumen saat saat cukup bagus karena kita bisa melihat gunng Singglalang
Hapusinin tempat keliahatannya udah lama ya mas, tapi masih keren kok, kelihatan seperti peninggalan jaman belanda dulu yang udah lama sekali,..buka puasa disitu enak tuh sepertinya
BalasHapusKalo landasan pacunya masih jaman Belanda. Monumennya masih baru, dibangun tahun 2000 tapi kurang terawat
HapusTapi baguslah masih bisa berdiri kokoh mas ya,..he-he
HapusKalo dibiarin lama2 bisa roboh juga hehehe
HapusAduh aku sering banget ke bukittinggi tapi nggak pernah ke sini masa -____-
BalasHapusIni di sebelah mana yah bang?
Ke arah Simpang Gadut mas, lepas pacuan kuda ke arah medan
HapusSeru banget berburu takjil sambil menggali sejarah, keren penjabarannya aku dapat inspirasi
BalasHapusSiplah, semoga bermanfaat
HapusTenda merah mirip stand promo jualan pulsa ya he he he..
BalasHapusBisa jadi emg sponsornya mas hehehe
HapusWah asyik juga lokasi berburu takjil-nya deket dengan lokasi wisata.. kalau dulu aku berburu takjil-nya datang ke mesjid yang nyediain takjil gratis hahahahaha
BalasHapusMasa lalu kita sama mas wkwkwk
Hapusterima kasih kerana beritahu saya tempat ini. nanti saya boleh masukkan dalam itinerary saya ke Bukittinggi tak lama lagi...
BalasHapusTerima kasih kembali Mak Cik. Welcome to Bukittinggi
HapusWah enak juga ya bisa berkunjung wisata sambil berburu takjil apalagi tempatnya belum pernah dikunjungi jadi pengalaman yang berkesan ya
BalasHapusBetul mba. Sambil menyelam minum air. Eh lagi puasa gak bole yah :)
HapusBagus mas ulasannya. Tapi kok kaya gak terawat gitu yah? Coba di rawat yang baik terus dikasih lampu-lampu yang cetar, pasti bagus banget kalo malam.
BalasHapusSetuja mas, kemudian diberi booth yang instagrammable, bakal lebih populer lagi
Hapuswah suka banget nih ane kalau berburu takjil di bulan ramadhan memang asyik banget, di jogja juga banyak masjid2 yang sediakan takjil buat buka, dan gratis tapi harus ikut pengajian dulu di masjid :D
BalasHapusJaman saya kuliah saya aktif PPT mas, para pencari takjil hhehe
Hapuscocok banget itu gan, seru banget ngabuburit nya ya sambil menyelam minum air, ikut pengajian dan sambil nunggu takjilan buat buka puasa hehehe :D
Hapussayang banget ya ini kurang terawat, padahal kalau dilihat-lihat kayaknya tempatnya enak untuk didatengin semisal istirahat sejenak liat yang hijau-hijau. btw walaupun judulnya berburu takjil, aku lebih dapet info tentang avro ansonnya sendiri, bahkan baru tau juga tentang halim perdana kusuma loh :))
BalasHapusApalagi kalo sore mba, view di belakangnya ke arah barat adalah puncak Gunung Singgalang.
HapusAvro ansonnya dari berbagai sumber mba hehehe
Selain untuk menanti saat buka puasa, kita juga bisa liat monumen dan pemandangan alam sekitar ya Mas...
BalasHapusBerburu takjil saat ramadhan memamg jadi kesenangam tersendiri, terlebih takjilnya geratis....
HapusIya betul nggak salah itu mas
HapusMasak Komen saya sendiri saya jawab sendiri...aneh?
HapusItu serunya bang Asnaji, takjil dapat trs bisa menikmati pemandangan
HapusIya sayang banget ga terawat gitu.
BalasHapusPertanyaan saya, kenapa para bapak sukanya pisang goreng? Soalnya paksu juga demennya sang goreng, wkwkwk
Iya, sayang banget biaya pembangunannya pasti besar banget terus gak dirawat.
HapusSalam tos ut paksunya sesama penggemar pisgor
Wah... Pengetahuan baru nih, belom banyak tau kisah saat PDRI.
BalasHapusBtw, cantik banget langitnya... Salah fokus. Hehehe
Sejarah PDRI karena ibukota RI di Yogya jatuh ke tangan Belanda.
HapusIya langit biru emg pasti menarik hati hehehe
Pemandangan sore nya indah banget sob
BalasHapusOya berbuka puasa di area monumen avron banyak tenda itu yg jualan atau semacam hanya pas momen puasa ya
Sayang banget yah perawatan nya dari pemerintahan setempat padahal dilihat sekilas bagus banget
Yang jualan hanya pas puasa aja mas.
HapusIya sayang banget kurang perawatan padahal menyimpan sejarah luar biasa
Selain pisang, ngga ada gorengan lain yang bisa klop masuk ke pencernaan, mas ?.
BalasHapusEh, kepoooo ..
Wwwkkk
Sekilas lihat foto pesawat monumen Avro Anson, jadi keingetan sama display pesawat asli di museum angkut jatimpark ..., model pesawat dan posisi displaynya hampir mirip.
Gak ada mas. Buka puasa harus pisang goreng hehehe
HapusMungkin tipe pesawatnya emg sama dengan yang di sana mas. Kan emg pesawat populer jaman itu
Wuuaaah ..., pecinta pisang sejati ini namanya :)
HapusPisang tanduk juga enak ha ternyata dibikin pisang goreng .., hmm .. , tapi ya dipotong kecil-kecil ukurannya.
Kalau digoreng sepanjang itu .. , ya kayaknya ngeri juga tampilannya, wwwkkk
Bisa jadi, model pesawatnya memang dibuat semasa keduanya, ya .., pantesan kalau diamati ada kemiripan
kalo lagi bulan puasa tempat seperti itu memang paling sering di jadikan tempat untuk berjualan takjil, selain tempatnya oke juga bisa melihat tempat bersejarah :)
BalasHapusDan yang paling beruntung adalah PPT. Para Pencari Takjil hehehe
Hapusbener banget bang :D
HapusBerkah Ramadhan mang biasanya takjil selama Ramadhan ada saja yang mengasih disetiap kota dan jalan2..😄😄
BalasHapusCuma lebih enak kalau kita di bukit tinggi bisa sekalian berwisata sambil berburu takjil gratis..😄😄
Wah saya malaj belum ketemu takjil gratis di sini mas. Mungkin di masjid2 ada kali yah
HapusBerburu takjil memang enak di minggu pertama, karena masih fresh dan segar2, kalau sudah minggu2 selanjutnya, kadang jadi gk segar, karena kolak2 nya hasil panasan sisa kemarin. Ya umumnya begitu si, maka ny jgn heran kalau jajan takjil bikin sakit malah, krn makanan ny gk fresh. Gk smw, tp ya sllu ad pedagang nakal, mengingat yg jual banyak, yg beli kan jumlahnya kadang gk seimbang, ada yg ludes cpt, ad yg sisa bnyk, nah yg sisa bnyk itu kdang yg dpanasin lalu djual lg sampai hbs, kapan hbs ny y trgntung psr menyerap.
BalasHapusOwh begitu sejarahnya, jadi tahu. Kenapa Halim Perdana Kusuma dan Iswayudi wafat, karena ini. Luar biasa juga perjuangan rakyat kala itu mengumpulkan emas sampe berkilo-kilo buat beli pesawat. Mereka belinya kemana ya, ada dealernya kah? Baru apa 2nd?
Aduh bro kayaknya trauma yah dengan takjil basi hehe. Kami sih belum ngalamin takjil dengan kualitas buruk.
HapusBetul mas sumbangsih masyarakat demi NKRI kala itu luar biasa. Tentunya tidak akan pernah terbayar oleh generasi penerusnya seperti kita
Asik juga ya, selain berburu takjil juga bisa foto-foto sekaligus bisa buat postinga ya, Mas. Tempatnya kalau sore memang asik gak panas :D
BalasHapusBukittinggi dan sekitarnya emang sejuk mas utamanya sore hingga pagi. Kalo ke sini jangan lupa bawa jaket ya
HapusTerima kasih mba. Saya yakin pasti susah mengerti artikel ini karena tata bahasa kita berbeda hehehe
BalasHapusDaripada berburu, kalau saya mah palingan jualan juga disitu Bang Day! Haha.. 😁
BalasHapusWah trims idenya mas Bro hehehe
HapusPemandangan Gadut indah...takjilnya pasti enak...=D
BalasHapusKlo sore view ke arah gunung Singgalang emg indah dari monumen Avro Anson ini
Hapusberburu takjil
BalasHapuspaling enak untuk anak kos, bisa hemat hehe
Jaman saya kuliah dah apal menu takjil di beberapa masjid. Jadi tinggal diatur aja jadwalnya hari ini dimana,besok dimana ut buka puasanya
HapusYa Allah, itu replika pesawtnya sampe ttumbuh subur tanaman hijaunya.. karena peninggalan belanda apa karena dk terawat ya?
BalasHapusKarena tidak terawat mba. Smg pemerintah setempay bisa segera memberi perhatian yah
HapusSaya baru tau kalau Halim Perdanakesuma itu pahlawan mas, padahal dulu pas kerja di jakarta saya sering ke bandara HLP kalau mau kemana-mana, taunya saya baru sekarang
BalasHapusSaya pernah baca sih bahwa beliau gugur di usia belia. Ternyata dalam misi yg terkait pesawat ini
Hapusmenunya asli bikin ngiler ...
BalasHapusYang mana mba
Hapussejarah monumen avro menarik, dan baru tau juga asal usul nama bandara halim dan iswahyudi.
BalasHapusnilai duit 700 juta saat itu memang terbilang fantastis untuk taun segitu ya, ngebayangin perjuangan rakyat waktu itu pasti sangat berat
kalau view buat nyari takjil ada gunung singgalang gini apik juga, ahh jadi pengen kesana deh
Ngumpulin 14 Kg pada saat jaman susah tentunya sangat emejing yah.
HapusMonggo mampir mba. Paket wisata Bukittinggi rame lo
Waduh dari baca artikel trus cari kolom komentar panjang kayak nunggu lebaran hehehe, ngomong-ngomong berburu takjil jadi inget masa kuliah sukanya ikut berburu takjil maklum anak kos hehehehe menunya juga sangat istimewa kebetulan emang masjid komplek perumahan elite. Sayang sekali ya replika pesawatnya kurang terawat
BalasHapusTapi gak sepanjang saat nunggu jodohkan ? :D
HapusIya sayang banget gak terawat monumennya.
Wah anak kost dmn2 sama yah... jaman saya kuliah dulu ya gitu jg mba hehehe
Wah padahal berharap ada gambar es cendol yang berbinar-binar hihi
BalasHapus*Es cendol durian
HapusSaya takut dosa mas, bikin org yang puasa jadi ngiler hehehe
HapusNgak bisa tinggal pisang goreng yah bang kalau buka Puasa ? ✌😀
BalasHapuskalau menu saya sawi pahit bang..hahaha.aneh bukan....😆
Iya kang Nata. Wajib hukumnya berbuka dengan pisang goreng.
HapusWah aneh jga berbuka dengan sawi pahit hehehe. Emg doyan sawi yah ?
Mantaaf sekali nih kue basah ditemani es cendol durian, sayangnya nggak ada pisang gorengnya ya Bang
BalasHapusIya mas, es cendol duren makyusss. Di tempat takjil yang lain kebetulan ada. jadi aman mas heheeh
Hapusitu pesawatnya cuma monumen qtau pesawat beneran trus dipasang disitu bang?
BalasHapusDari beberapa literatur ini hanya replika karena yang asli hilang
Hapuswah keren mas, beli takjil untuk bukber sambil meningat sejarah dan perjuangan pahlawan bangsa
BalasHapusBiar kita-kita paham latar belakangnya mas hehehe
HapusHahaha baca kata jus-jus jadi ngiler.. doyan banget ama pisang goreng bang day ampe rela nyari keluar kawasan..
BalasHapusGak doyan sih, cmn maniak aja hehehe
Hapushehehehe, padahal niatnya berburu takjil ya.
BalasHapusEh malah sibuk berburu pengetahuan tentang sejarah lokasinya :D
Terus jadi tulisan pula :D
Sampai-sampai takjilnya sedikit terabaikan :D
Maklum mba saya sejarawan yang nyasar masuk fisika.
HapusEh iya yah saya jg jadi lupa ma takjilnya wkwkwk
Thanks for visiting bro
BalasHapus