Jejakbede.online - Jalan Kelok Empat Puluh Empat, Puncak Lawang dan Danau Maninjau merupakan tiga destinasi wisata berbeda di Sumatera Barat, namun dapat dinikmati sekali waktu. Hal ini karena ketiganya berada dalam satu jalur perjalanan.
Awalnya sih saya kurang tahu tentang Kelok Empat Puluh Empat ini. Seingat saya yang ada hanya Kelok Sembilan yang terkenal dengan jalan layangnya. Sepertinya saat guru geografi SMP menerangkan bab ini saya sedang ke toilet saat itu😁.
Kelok lainnya: Menikmati Keindahan Jalan Layang Kelok Sembilan Sumatera Barat
Setelah si Sulung cerita kalo di Sumatera Barat juga ada jalan dengan kelok-kelok yang lebih menantang, baru deh saya gugling.
Ternyata jalan kelok Empat Puluh Empat ini atau "ampek puluah ampek" dalam bahasa Minang merupakan salah satu jalan akses menuju ke Danau Maninjau dari arah Bukittinggi. Jumlah kelokannya memang sejumlah 44 buah kelokan.
Kamipun merencanakan untuk dapat menjajal sensasi Kelok Empat Puluh Empat ini. Saat itu kami berangkat dari Bukittinggi.
Menurut teman-teman keindahan Danau Maninjau akan lebih terlihat pada setiap kelokan Empat Puluh Empat jika kita mengarah dari atas di Puncak Lawang.
Ternyata jalan kelok Empat Puluh Empat ini atau "ampek puluah ampek" dalam bahasa Minang merupakan salah satu jalan akses menuju ke Danau Maninjau dari arah Bukittinggi. Jumlah kelokannya memang sejumlah 44 buah kelokan.
Kamipun merencanakan untuk dapat menjajal sensasi Kelok Empat Puluh Empat ini. Saat itu kami berangkat dari Bukittinggi.
Menurut teman-teman keindahan Danau Maninjau akan lebih terlihat pada setiap kelokan Empat Puluh Empat jika kita mengarah dari atas di Puncak Lawang.
Kemudian menurut mereka pula perlu perlu kehati-hatian ekstra untuk orang yang baru pertama kali melintasi Kelok Empat Puluh Empat. Akan lebih aman jika berkendara dari arah atas menuju danau. Kendaraan dari arah depan akan mudah terlihat.
Dari Bukittinggi kami mengambil rute melewati Ngarai Sianok. Sebenarnya ada tiga rute yang bisa ditempuh salah satunya melalui Ngarai Sianok yang terkenal ini. Jadinya kami bisa sekaligus menikmati keindahannya. Mungkin akan saya posting berikutnya nih tentang ngarai tersebut.
Baiklah, mari kita bahas satu persatu wisata "three in one" ini yang juga merupakan salah satu paket wisata andalan di Sumatera Barat.Dari Bukittinggi kami mengambil rute melewati Ngarai Sianok. Sebenarnya ada tiga rute yang bisa ditempuh salah satunya melalui Ngarai Sianok yang terkenal ini. Jadinya kami bisa sekaligus menikmati keindahannya. Mungkin akan saya posting berikutnya nih tentang ngarai tersebut.
Wisata Bukittinggi:
Puncak Lawang
Si Sulung di Puncak Lawang dengan latar Danau Maninjau |
Danau Maninjau sendiri elevasinya hanya sekitar 400an meter dari permukaan laut. Nah jalan penghubung dari ketinggian di Puncak Lawang ke Danau Maninjau yang jauh lebih rendah tentunya harus dibuat berkelok guna melandaikan kemiringan.
Hasilnya jadilah jalan dengan jumlah kelokan sebanyak empat puluh empat tersebut. Profil ketinggian dan kontur jalan kelok Empat Puluh Empat dari Puncak Lawang ke Danau Maninjau seperti terlihat pada gambar ini.
Hasilnya jadilah jalan dengan jumlah kelokan sebanyak empat puluh empat tersebut. Profil ketinggian dan kontur jalan kelok Empat Puluh Empat dari Puncak Lawang ke Danau Maninjau seperti terlihat pada gambar ini.
Jalur Puncak Lawang ke Danau Maninjau melalui Kelok Empat Puluh Empat |
Saat itu kami tiba sekitar pukul 9 pagi di Puncak Lawang. Pada ketinggian 1.300an meter, pagi hari tentunya terasa sangat dingin. Tetapi jika menunggu siang kata teman-teman akan keburu berkabut, keindahan Danau Maninjau tidak akan terlihat.
Pada Puncak Lawang terdapat beberapa spot untuk mengambil foto ke arah Danau Maninjau. Kita hanya perlu bayar parkir saja.
Danau Maninjau dari salah satu spot foto di Puncak Lawang |
Pemandangan ke arah Danau Maninjau dari sini memang sungguh indah. Beningnya air danau seperti hamparan kaca cermin. Kemudian suasana pemukiman di sekitar danau masih terlihat hijau karena masih banyak pepohonan di sekitarnya.
Ditambah suhu udara yang sudah pasti sangat sejuk karena berada di ketinggian, membuat kita betah berlama-lama di Puncak Lawang ini.
Tukang foto yang kena foto di Puncak Lawang |
Sisi tempat berfoto di Puncak Lawang tersebut merupakan puncak dari lembah yang tinggi. Lembah ini terbentuk antara Puncak Lawang di ketinggian dan tepian Danau Maninjau yang lebih rendah.
Kita musti berhati-hati saat mengambil foto karena di sini masih minim pagar pengaman.
Setelah puas jepret-jepret kami sempatkan menikmati sarapan di warung dekat kami parkir. Hitung-hitung penghargaan atas mereka yang menyediakan spot untuk berfoto tersebut.
Kelok Empat Puluh Empat
Selesai sarapan, perjalanan sesungguhnya segera dimulai. Menyusuri kelok Empat Puluh Empat menuju Danau Maninjau. Bagaimana tajamnya kelokan yang ada dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Jalur Kelok Empat Puluh Empat. Foto sc dari: https://www.youtube.com/watch?v=RiSFx8km6-w |
Semua menggunakan safety belt karena sopirnya yaitu saya sendiri baru pertama kali menjajal kelokan ini. Anak-anakpun cukup antusias dan mulai menghitung jumlah kelokan.
Salah satu penunjuk urutan pada Kelok Empat Puluh Empat |
Namun karena ternyata di setiap kelokan ada nomor keloknya, akhirnya anak-anak fokus pada pemandangan ke arah Danau Maninjau.
Jalan pada kelok Empat Puluh Empat cukup ramai karena merupakan akses utama dari dan ke Bukittinggi. Peraturan berkendara di sini adalah mengutamakan kendaraan yang dari arah bawah.
Pemandangan ke arah Danau Maninjau pada salah satu kelokan di Kelok Empat Puluh Empat |
Jadi jika berpapasan pada salah satu kelokan maka kita yang dari arah atas harus menepi dan berhenti untuk memberi kesempatan kendaraan dari arah bawah tersebut.
Dan karena kelokannya cukup tajam, kendaraan panjang seperti bus dan truk besar biasanya akan kesulitan berbelok di sini. Kita yang dari arah atas mesti sabar menunggu hingga mereka dapat melewati setiap kelokan.
Danau Maninjau
Setelah menempuh hampir satu jam menyusuri kelok Empat Puluh Empat, tibalah kami di pertigaan Danau Maninjau. Jalur utama mengitari danau adalah yang ke kanan.
Jalur ke arah kiri juga mengitari tepian danau namun lebih kecil, tidak selebar jalur yang ke arah kanan.
Danau Maninjau adalah salah satu danau terbesar di Sumatera Barat yang berada di Kabupaten Agam. Danau lainnya adalah Danau Singkarak di Kabupaten Solok.
Jarak dari Padang ke Danau Maninjau sekitar 140 kilometer atau sekitar 3 jam perjalanan. Jalannya cukup landai dan tidak banyak kelokan tajam.
Berbeda jika dari Bukittinggi yang kami lalui, jarak ke Danau Maninjau hanya 50an kilometer. Namun kita harus melewati kelok Empat Puluh Empat di atas. Jalur yang menantang namun memberikan sensasi pemandangan yang indah.
Danau Maninjau dikelilingi perbukitan yang indah, salah satunya ya Puncak Lawang tersebut. Di danau ini banyak objek wisata yang berada di tepian danau. Di sini terdapat pula PLTA Maninjau yang menyokong sumber listrik di Sumatera Barat.
Begitulah cerita saat kami menyusuri Kelok Empat Puluh Empat menuju Danau Maninjau dari Puncak Lawang. Sayangnya dokumentasi kami tidak banyak karena musnah di hp si Sulung yang rusak.
Jalur ke arah kiri juga mengitari tepian danau namun lebih kecil, tidak selebar jalur yang ke arah kanan.
Salah satu sudut Danau Maninjau. Foto: https://selalucintaindonesia.wordpress.com |
Danau Maninjau adalah salah satu danau terbesar di Sumatera Barat yang berada di Kabupaten Agam. Danau lainnya adalah Danau Singkarak di Kabupaten Solok.
Jarak dari Padang ke Danau Maninjau sekitar 140 kilometer atau sekitar 3 jam perjalanan. Jalannya cukup landai dan tidak banyak kelokan tajam.
Danau Maninjau |
Berbeda jika dari Bukittinggi yang kami lalui, jarak ke Danau Maninjau hanya 50an kilometer. Namun kita harus melewati kelok Empat Puluh Empat di atas. Jalur yang menantang namun memberikan sensasi pemandangan yang indah.
Danau Maninjau dikelilingi perbukitan yang indah, salah satunya ya Puncak Lawang tersebut. Di danau ini banyak objek wisata yang berada di tepian danau. Di sini terdapat pula PLTA Maninjau yang menyokong sumber listrik di Sumatera Barat.
Begitulah cerita saat kami menyusuri Kelok Empat Puluh Empat menuju Danau Maninjau dari Puncak Lawang. Sayangnya dokumentasi kami tidak banyak karena musnah di hp si Sulung yang rusak.
Kelokan sebanyak itu, 44, aduh saya tak sanggup.
BalasHapusNyerah deh, bisa pusing dan pening
Lebih amannya, kalau saya sewa sopir yang punya pengalaman medan saja
Pemandangnya indah juga ya
Sungguh menakjubkan
Kalo nyetir sendiri gak bakal pusing mas.
HapusKalo disupirin malah tidur ntar. Pemandangannya ya kelewat deh
Mantap kelokannya banyak sekali bang. Untung pemandangannya menarik ya, jado bisa rehat sejenak.
BalasHapusMantap dan indah
Hapusiya lumayan 44 kali harus banting setir kiri dan kanan. Nah emg daya tariknya ya pemandangan ke arah danaunya
HapusPerasaan wakty itu sdah pernah post jalan kelok sembilan bang, apa postingan beda yah hehe
BalasHapusSy pernah sekali ke padang dan melalui jalan yang panjaaaang banget di padang panjang, kanan kirinya kebun kakao
Trus mampur kelok empat puluh empat buat ke puncak lawang juga,dan waktu tu sy ga ngeh takkirain yang sy kunjungi dana singkarak ternyata danau maninjau, bener2 pemandangan terdebest, sampai sekarang aja sy masi blom muvon pengen melancong ke koto bukittinggi dan sumbar lagi, kapan2 post legenda lembah harau dan macannya dong bang
Waaah, mbak mbul ke Padang diem diem wae
HapusIya mba, postingan yang beda soal kelok sembilan. Wah mb Gust mainnya jauh juga yah dah sampe sumatera segala.
HapusKalo Singkarak ada di bagian pegunungan sebelah timur mba. Pemandangannya juga ok. Tapi kayaknya emg Maninjau lebih indah
Bang Aul gak bisa dikontak kali saat itu hehehe
HapusSaya sudah beberapa kali baca tentang kelok empat puluh empat. Tapi belum pernah ke sana. Kalau kelok sembilan sih sudah pernah. Boleh juga nih, tapi harus cari sopir handal; kalau gak, serem juga ya.
BalasHapusWah dari mana ke mana waktu itu mba sampai ke kelok sembilan?
HapusYup harus ngajak sopir yang handal buat ke kelok 44 :)
Seminggu lalu ke sini
BalasHapusMuaaal
Hahahahhaa
Berhenti hampir setiap 8 kelok
Ngambil napas dan foto-foto hihihi
Nah rugi kalo lewat sini nutup kaca. Selain mual ya pemandangannya jadi gak optimal. Ya gak bang Aul
HapusMantap banget nih kelokannya banyak banget. Udah kayak arena balap ya. Tapi kalau hasilny pemandangan cantik ya mau aja
BalasHapusbeberapa kali event balap sepeda Tour de Singkarak pernah ngambil rute di sini, termasuk yang tahun 2019 ini mba.
Hapusaku nyerah lihat jalannya MUNGkin aku akan langsung kena vertigo kalau kesini
BalasHapusCoba jajal sebagai driver bang, pasti seru
HapusMembayangkan berpapasan dengan Truk Tronton panjang tepat pada tikungan ke 44... Pasti akan sukar untuk dilupakan, seperti kenangan terhadap mantan... salam
BalasHapusTruk-truk panjang sepertinya gak lewat sini mas. Mereka takut ketemu mantan. $eh
HapusGak kebayang saya naik mobil lewat kelok 9 ga tahan, tapi liat danau maninjaunya keren banget jadi pengen ke sana
BalasHapusKelok 9 dengan adanya tol udah gak berasa apa yah mba. Nah kelok 44 masih jalur aslinya nih
HapusBang, kenapa gak ngjak. Mau numpang ke pemandiang air hangat Maninjau
BalasHapusIni beberapa bulan lalu bang, pas hari kedua lebaran
HapusSaya sering mendengar keindahan danau Maninjau tapi sayangnya belum pernah kesana, ternyata harus melewati jalan kelokan empat puluh empat ya.😄
BalasHapusGak juga mas. Kalo dari arah Padang kita gak akan bertemu kelok 44 ini. Jalannya lurus dan rata
HapusWaduhh, Bang Day. Itu jalan unik banget, Kelokan 44. Kalau saya berkesempatan bisa datang kesana, saya harus pastikan driver nya udah profesional. Apa Bang Day ga merasa was² melewati nya....??!!
BalasHapusTapi, takjub saya, itu pemandangan di sepanjang perjalanan nya bener² indah ya.. 👍👍
Awalnya was-was juga mba. Apalagi kami bawa bayi heehhe. Ya kami jalan santai aja, gak ngebut biar bisa menikmati pemandangannya juga.
Hapusfantastic
BalasHapusBig deal mas :)
HapusKeren pemandangannya om.. asik jalan2 aja nih om😂
BalasHapusLiburan yah jalan2 lah. Masak kerja kerja mulu hehehe
HapusEnaknya liburan sambil menikmati pemandangan yang menyejukan mata ya bang day.. jd pengen kesana
BalasHapusIya mba. Liburan jangan dipake kerja :)
HapusThe most beautiful lake! Kelok 44 memang luar biasa.
BalasHapusHaha, the photograph was so serious, unaware a person shot him :)
How about in USA mba. Is there any kelok-kelok like this 44?
HapusViewnya keren banget ya
BalasHapusTentunya mas, makanya banyak yang berkunjung sekedar menikmati pemandangannya
HapusSangat mencabar laluan perjalanannya. Kena berhati hati memandu di selekoh tajam begini. View di puncaknya sungguh cantik sekali.
BalasHapusBeautiful.
BalasHapusBih...
BalasHapusDanaunya keren banget euy...
Bersih gitu..
Coba dibuatin videonya bang, pasti keren lah..
44 kelokan.. terbayang sebelum pergi saya harus minum antimo dulu kayaknya..:(
BalasHapusSama bang, aku taunya kelok 9. Lha ini ada kelok empat puluh empat. Nggak bisa bayangin nglewati jalan ini, pasti aku mabok. Huhu
BalasHapusUwauuuww....
BalasHapusseru tapi bahaya juga bentuk kelokannya, ya?
Berjumpa satu kelokan jurang terjal di Kawasan Lintas Selatan Malang tempo hari saja bikin istughfar ga henti-henti, hehehe
mungkin bukan rezeki kami. kami datang ketika Bukittinggi masih diselubungi jerebu. so bila sampai puncak lawang, kamu cuma nampak jerebu sahaja. langsung tidak kelihatan view yg cantik2. then melalui kelok 44, otw pergi kami sanggup mengira kelok tp bla blk, semua tidur hahaha
BalasHapusWow kelok 44, pak sopir diuji bener nih nyalinya,...Viewnya keren sekali ya Bang
BalasHapusWiii asyik banget pemandangan kelok 40 dari atas, sensasinya tuh... apalagi disopirin sama yang malas ngerem bisa muntah abis.. btw pemandangan-pemandangannya layak banget dikunjungi. Bayangin viewnya pas pagi..
BalasHapusKalau kelok sembilan sering kesana aku mas, cuma kelok empat puluh empat baru dua kali kalau nggak salah ... Yaa sempat mampir juga kedanau maninjau yang katanya bisa mencari jodoh...Berhubung udah punya bini jadi nggak nemu2 dah..😂😂😂😂
BalasHapusmembayangkan saja ngos-ngosan, tapi kalau liat fotonya keren banget hahaha.
BalasHapusDi tempat ortu saya juga ada kayak gini, tapi nggak sampai 40 kelokan sih, dan lebih indah ini karena hijau, di sana mah gersang penuh batu.
Melihat semua keindahan alam dari blog aja, saya udah merasa betapa cemennya saya, udah segini usianya, cuman berputar di daerah ortu saya dan di Jatim hahaha
Antara pen menikmati pemandangan indah tapi juga konsentrasi tingkat dewa ya nyetir di sini. Kebayang seremnya kalo film fast n furios syutingnya di sini dan mereka ngedrift sambil kebut-kejutan.
BalasHapusKalau naik motor, sepertinya saya masih oke kalau harus melewati kelok 44 ini. Tapi kalau pakai mobil atau kendaraan roda empat lain, saya nyerah mas. Pusing dan nggak kuat sepertinya :D
BalasHapuskelok 44? ampun dah.. saya pusing gak ya kalo kesana. hihi..
BalasHapustapi pemandangannya buaguusss bangeett gak boong bang day. danau maninjau nya tjantikss banget masyaallah.. belum pernah liat yang kayak gitu saya. di jakarta gak ada bang day.. hehehe
ada beberapa kali saya pernah kemari memang bagus. Eh keren.
BalasHapuskirain cuma ada kelok sembilan aja nih,, keinget striker timnas jadinya hehee
BalasHapusBelum ada update terbaru nya ya kang, balik dulu ah.😄
BalasHapusNah jadi tahu, pengen ke Danau Maninjau... kapanlah yaa :D
BalasHapusIndah sekali yah Bang, Penampakan jalan berkeloknya kalau dilihat dari Atas. Tempat ini pasti dingin banget yah Bang..? Saya ngak kuat nih kalau dingin.
BalasHapusEee.....ada Bu Kumendan yah di dalam Foto diatas...?
Begitu cantik dari puncak
BalasHapusIndahnya sungguh layak
berkali-kali saya ke Agam, 2 kali kelilingin Danau Maninjau. tapi belum pernah ke puncak lawang & lewat kelok 44. ahhhaha
BalasHapusdendam banget saya
sumbar itu penuh kelokan asyik ya bang hadu kapan bisa ke sana
BalasHapusdan danau maninjau itu bagus banget ya allah
Pemandangannya keren ya bang, apalagi pas diliatin dari atas :D.
BalasHapusSubhanallah, indah betul bang pemandangan danau Maninjau-nya. Tapi ngeri juga yah trek kelok 44-nya, gak boleh meleng nih kalau lagi lewat situ.
BalasHapusPemandangannya indah sekali. Kalau ada kesempatan ke sana mungkin akan sewa sopir saja, biar bisa full menikmati keindahan pemandangan di jalanan kelok 44 ini tanpa pusing-pusing nyetir.
BalasHapuskelok sembilan aja sudah menegangkan apalagi kelok 44 gimana rasanya ya bang, tapi panorama alamnya sungguh mengagumkan
BalasHapusWah ternyata kelok sembilan punya saingan yang lebih dahsyat ya, empat puluh empat. WOW! Gak kebayang mengendarai kendaraan harus profesional dan super hati-hati deh.
BalasHapusDan menariknya, ternyata ada alasan utama kenapa dibuat sebanyak empat puluh empat, untuk menyesuaikan ketinggian dan kontur jalan. Good job lah.
Saya sudah follow blog keren ini Bang Day
BalasHapusIni kisah Gue, tau gak? Gara-gara Menjanda, Gue Gak Bisa Ikut Kibo Robot Programming Challenge :D :D
BalasHapushttps://asroteknologi.net/gara-gara-menjanda-gue-gak-bisa-ikut-kibo-robot-programming-challenge/
Share semoga tembus sama minat anak SMA dan anak Kuliahan!
Widiii bang day mainannya jauh2 mulu di sumatera.. mantappp dah... kapan2 saya ingin ksna banh
BalasHapusAku trakhir ke Danan maninjau itu pas SD. Ya Allah udh lama bangettttt. Kangeeen ih. Dan pemandangannya memang luar biasa. Kelok 44 nya menantang to Alhamdulillah ga bikin mabok.
BalasHapusBtw, mau yg lebih menantang mas? Ada kelokan yg jumlahnya 1200. Itu dari tarutung ke Sibolga, full tanpa henti kelokan semua dan totalnya 1200. Lama perjalanan kurleb 2 jam lebih. Suamiku pas pertamakali bawa mobil ksana, keder lgs wkwkwkwkwk... Mata hrs awas luar biasa Krn jalannya LBH jelek drpd kelok 44 :D. Monggo dicoba :D
Eah, kelok 44 ini yang pingin banget kuliat dan kunikmati. BTW sopir yang handal dan tahu medan adalah koentji ya?
BalasHapusSayaa pernah kesini untung nggak mabok. Pemandangannya luar biasa
BalasHapuskereen sekali pemandangannya. selalu penasaran, tapi kesempatan kesana belum ada.semoga suatu hari nanti.doain yaaa
BalasHapusIni benar-benar menantang, kelokan sampai 44. Kebayang kalau berpapasan dengan kendaraan lain, kalau aku jadi penumpang pasti deg-degan.
BalasHapusMasyAllah bagus ya pak. Saya jadi iri hihihi. Saya orang padang tapi belum pernah menikmati tempat-tempat di atas itu seperti danau maninjau. Semoga nanti aku bisa jalan-jalan ke sana biar nggak kayak padang murtad aku dibilang orang-orang hihihi
BalasHapuskalau denger nama Danau Maninjau itu jadi inget waktu pelajasan IPS SD. Pertanyaannya sebutkan 2 pulau besar di pilipina. Salah satu jawaban saya adalah Pulau Maninjau, mestinya Mindanau. duh.
BalasHapuskayaknya enak turing kesini dah
BalasHapusSangat menambah wawasan. Walau foto kelok 40 lumayan bikin jantung berdegup kencang.
BalasHapusSalam edukasi.
Owner esaiedukasi.com
Indah sekali. Semoga bisa berkunjung kesana.
BalasHapusKeloknya banyak bener ya sampai 44. Baru tau ada aturan berkendaranya kalau mengutamakan kendaraan yang dari bawah. Ada penjelasan logisnya kenapa mengutamakan kendaraan dari bawah ya kak?
BalasHapusMas, kok anaknya udah gede yah?
BalasHapusWkwkwkwk
jauh juga ya kalo dari padang
BalasHapussemoga nanti ada kesempatan explore sumatra, selamaini cuma baca baca cerita danau maninjau aja