Jejakbede.online - Tetiba nyangkut di linimasa twitter saya link pendaftaran sekolah kedinasan untuk tahun 2020 dari Kemenpan.
Memang sih beberapa tahun terakhir penerimaannya dilakukan terpusat oleh Kemenpan.
Memang sih beberapa tahun terakhir penerimaannya dilakukan terpusat oleh Kemenpan.
Sebelumnya penerimaan sekolah kedinasan dilakukan masing-masing lembaga/kementerian dari sekolah kedinasan tersebut. Misalnya STMKG (dulunya AMG) oleh BMKG, STAN oleh Kemenkeu ataupun STPDN oleh Kemendagri.
Persaingaan merebut kursi pada sekolah kedinasan juga cukup sengit. Pada tahun 2018 tingkat peminat dengan kursi yang tersedia seperti pada tabel berikut.
Persaingaan merebut kursi pada sekolah kedinasan juga cukup sengit. Pada tahun 2018 tingkat peminat dengan kursi yang tersedia seperti pada tabel berikut.
Tingkat persaingan pada sekolah kedinasan. Sumber: Kemenpan |
Seketika ingatan saya melayang berpuluh tahun lalu saat baru lulus SMA... tsaaah. Sedari kecil ingin sekali menjadi arsitek. Saya suka menggambar proyeksi bangunan/gedung dan membuat desain interior, karena di SMA ada pelajaran seni gambar.
Saat ini iseng-iseng merancang rumah sendiri |
Tetapi kemudian sebagai anak sulung jika saya kuliah umum maka 4 orang adik saya bakalan tersendat untuk kuliah karena ayah saya hanya PNS kecil. Sehari-hari ekonomi keluarga ditopang ibu yang membuka warung makan. Proud of you pa n ma.
Atas saran kakak-kakak sepupu saya disuruh mendaftar sekolah kedinasan. Mereka merekomendasikan beberapa alternatif tapi saya memilih STMKG karena fanatisme matematika dan fisika... naif banget emang hehehe.
Setamat SMA jadinya saya mendaftar UMPTN (sekarang SNMPTN ya), kemudian mengikuti seleksi AMG.
Pada saat bersamaan kakak sepupu juga menginfokan adanya lowongan pada salah satu bank plat merah. Jadinya saya ikut juga mendaftar pada bank tersebut.
Hasil UMPTN lebih dulu keluar dan saya lolos sesuai minat saya, teknik sipil 😍😍😍.
Saat sedang mengikuti ospek, saya dapat info juga kalo saya lulus selekasi ke AMG. Dari Sulawesi Tengah saya satu-satunya yang lolos ke AMG.
Rata-rata emang dari luar Jawa setiap provinsi hanya bisa meloloskan 1-2 orang pada saat itu.
Adapun seleksi pada bank saat itu masih menunggu hasil seleksi wawancara. Saya minta pertimbangan ortu saya harus ambil yang mana.
Ibu saya condong saya untuk mengambil sekolah kedinasan. Ayah saya menyarankan lanjut seleksi di bank plat merah biar langsung kerja dan dapat gaji katanya.
Saat sedang mengikuti ospek, saya dapat info juga kalo saya lulus selekasi ke AMG. Dari Sulawesi Tengah saya satu-satunya yang lolos ke AMG.
Fix pernah kursus saat menjadi taruna sekolah kedinasan |
Rata-rata emang dari luar Jawa setiap provinsi hanya bisa meloloskan 1-2 orang pada saat itu.
Adapun seleksi pada bank saat itu masih menunggu hasil seleksi wawancara. Saya minta pertimbangan ortu saya harus ambil yang mana.
Ibu saya condong saya untuk mengambil sekolah kedinasan. Ayah saya menyarankan lanjut seleksi di bank plat merah biar langsung kerja dan dapat gaji katanya.
Emang sih setahun kemudian teman SMA saya yang keterima di bank plat merah tersebut kehidupannya udah lumayan, dah bisa bantu meringankan beban ortunya.
Saya memilih sekolah kedinasan sesuai saran ibu saya. Hanya karena lokasinya di Jakarta. Sebagai orang di pelosok bisa pergi ke Jakarta tuh sesuatu banget😁😁😁.
Tentang kampung saya: Berwisata ke Buol, nginapnya di Surya Wisata Hotel aja
Nah selain cerita di atas berikut beberapa alasan kenapa memilih sekolah kedinasan.
4 Alasan Memilih Kuliah Pada Sekolah Kedinasan
1. Bebas biaya
Untuk saya sendiri ini alasan utamanya, pada sekolah kedinasan tidak ada biaya SPP dan lain-lain. Kita hanya perlu membayar biaya seragam tahun pertama pada saat masuk.
Untuk tahun-tahun berikutnya tidak ada biaya apa-apa lagi. Kita cukup kuliah dengan sungguh-sungguh saja.
Karena umumnya sekolah kedinasan menerapkan sistem paket. Jika tidak mencapai IP tertentu pada satu semester maka akan langsung dikeluarkan.
Tapi ya memang harus siap ditempatkan ke seluruh pelosok di Indonesia. Tak pilih laki-laki perempuan yang siap ke daerah.
Untuk tahun-tahun berikutnya tidak ada biaya apa-apa lagi. Kita cukup kuliah dengan sungguh-sungguh saja.
Karena umumnya sekolah kedinasan menerapkan sistem paket. Jika tidak mencapai IP tertentu pada satu semester maka akan langsung dikeluarkan.
2. Langsung kerja
Pada sekolah kedinasan umumnya lulusannya langsung bekerja sebagai PNS pada instansi yang mengelola sekolah kedinasan tersebut.
Sebagai PNS: Begini suka duka menjadi PNS
Jadi selepas kuliah pada sekolah kedinasan kita tidak perlu repot-repot lagi melamar pekerjaan ke sana sini.
Tapi ya memang harus siap ditempatkan ke seluruh pelosok di Indonesia. Tak pilih laki-laki perempuan yang siap ke daerah.
3. Diasramakan
Umumnya sekolah kedinasan memiliki asrama untuk para mahasiswa atau tarunanya. Nah dengan tinggal diasrama maka biaya hidup menjadi ringan karena karena makan sehari-hari sudah tersedia di asrama.Asrama taruna sekolah kedinasan BMKG - STMKG. Sumber: https://youtu.be/qdLeRgomDX0 |
Namun tidak semua sekolah kedinasan memiliki asrama. Mahasiswanya bebas mencari tempat tinggal yang terdekat dengan kampusnya.
Ada juga sekolah kedinasan yang memiliki asrama namun untuk biaya hidup, mahasiswanya membayar biaya bulanan ke pengelola asrama.
4. Mendapat teman dari seluruh Indonesia
Nah ini menjadi tambahan keuntungan sekolah kedinasan. Karena seleksinya disebar ke seluruh provinsi dan tiap provinsi mempunyai kuota tersendiri, maka otomatis tiap angkatan akan diisi oleh utusan dari tiap provinsi di Indonesia.
Setelah lulus nanti ini akan sangat membantu karena mau ke mana saja kita, akan mempunyai teman di provinsi tersebut.
Nah gitu sobat 4 alasan kenapa saya memilih kuliah pada sekolah kedinasan.
Dulu pernah nyoba 2x ikut tes kedinasan.. Tapi apa dikata, takdir berkata lain
BalasHapusSemagat mas, rejeki terbentang luas tentunya :)
HapusDulu era saya, pengen masuk sekolah kedinasan, terjamin kerja….
BalasHapustapi, umumnya akademi, sementara saya tertariknya mau jadi insinyur….hehehe
# Moga rumahnya cepat selesai….amiin
## I am following you
Aih mas Erlambang tidak butuh sekolah kedinasan tentunya, kapasitasnya jauh di atas itu
HapusSuamiku juga sekolah kedinasan di Jakarta. Alasannya sederhana, karena ortunya gak mampu. Gak punya pilihan lain. Yang penting bisa kuliah gratis dan lulus langsung kerja.
BalasHapusKalo dulu alasan utama org masuk sekolah kedinasan kebanyakan karena ini mba.
HapusSekarng kayaknya anak2 org mampu juga udah pada rebutan masuk
Iya nih sekolah kedinasan masih menjadi pilihan banyak orang, walaupun banyak pekerjaan lain yang ada diluar sana..
HapusHehe..beda banget nih, Mas fotonya..
BalasHapusTapi dengan adanya foto-foto dulu kalau dilihat lagi jadi seakan nostalgia ya, Mas :D
Semoga yang mau masuk kedinasan dan masih bingung bisa baca tulisan ini. Biar ada refernsi juga.
Iya mas, udah keliatan tuanya sekarang yah :D
HapusPernah kurus pada masanya ternyata.
BalasHapusJadi ingat, dulu nyoba juga tes di STAN dan STIS (Sekarang Politekstat).
Saya dulu masuk di STTTekstil (Sekarang Politekstil) karena sebelumnya mendapat brosur yang bertuliskan sekolah kedinasan di bawah depdagri. Ternyata, program kedinasan itu sudah dihapus sejak beberapa tahun sebelum saya masuk. Tapi tak apalah. Toh saya lulus dari STTT juga langsung kerja dinas. Dinas di rumah maksudnya. Hehe ....
Fix pernah kurus mba.
HapusIstri saya juga dinas di rumah meski gak sekolah kedinasan. Tidak ada yang setimpal dibanding pengorbanan para wanita yang lebih memilih berkarir di rumah
Duh, coba semua laki-laki punya pendapat begini. Serasa melambung kita para emak. Terharu banget.
HapusAlhamdulillah meski dinas di rumah tetap bisa produktif.
Jadi ingat lagu lama... tidak semua lakilakiiiii :)
Hapussaya langsung fokus ke rancangan rumahnya, sudah kayak ahli teknik sipil bang day he he he
BalasHapusApa daya cita2 yang tidak kesampaian mas
Hapus'Langsung kerja' sepertinya menjadi alasan utama banyak orang pak...
BalasHapusbisa jadi mba biar segera dapat meringankan beban ortu
HapusBagus sekali ye terus dapat kerja, perbelanjaan study ditanggung dan asrama disediakan. Terbaik untuk masa depan.
BalasHapusAlhamdulillah Cik, buat pilihan agar segera dapat meringankan beban orang tua
Hapusemang sih sekolah kedinasan ga pernah sepi peminat ya bang
BalasHapustapi tentu, akan ada tanggung jawab yang lebih ketika seseorang memutuskan untuk nyemplung di dalamnya..
Ya karena sudah difasilitasi maka ada yang harus "ditebus" sebagai bentuk ikatan dinas
HapusItu rumahnya bagus, saya utak-atik program gambar bisanya cuma kotak dan bundar, hahaha. Saya dulu pernah daftar STAN dan tralala tidak diterima, takdir berkata lain, hihihi.
BalasHapusPake aplikasi apa bu guru?
HapusYa ya pada akhirnya takdir yang menentukan dan yakin itu yang terbaik
Coba-coba pakai Autocad, tapi belum mahir. Bingung juga dengan menunya. Hehehe.
HapusIya, takdir adalah yang terbaik.
Huwidiiih .. banyak juga fasilitas kemudahan yang diperoleh ambil sekolah kedinasan, ya ..
BalasHapusApa daya usiaku udah tuwir sekarang 😱😰, daftar pun akan ditilqk mentah-mentah hiiks 😫
Huwidiiiih lagi aaakh .., itu loh lihat foto bang Day berseragam .. hi hi hi ..., Unyu plus sekalian gagah ya 😆
wkwkwkw, baru ini ada yang bilang unyu ditengah yang lain pada pengen muntah :D
HapusAwas, barang kai mas Himawan naksir.😱
Hapus*Kaboor
Hahahaha, eh iya lupa, mau bilang, wajah Bang Day berubah ya, kok bisa gitu bedanya jauh hahahaha
HapusYang di atas kek anak SMP, sekarang kayak anak SMU kayaknya deh hahahahaha
@ Bang Day =
Hapus'Yang lain pada muntah' 😱 ?.
Wuadooh, itu mah pada kembung kena masuk angin kayaknya .., wwwkkk 😂
@ Agus Warteg =
Hayooo ...,ketauan bergosip, yaaa 💋!?
Tapi gak pa pa jugalah digosipin .., biar tenar dan dapat nambah julukan baru, selain sebagai blogger bertopi dan blogger terfotomodel ..., Wwkkkk ...., nantinya dapat julukan anyar sebagai : selebblog ...hahhaa 🤣🤣🤣
@ Reyne Raea =
Rupanya kak Reyne merhatiin juga 😀
Banyak juga ya keuntungan jika sekolah di kedinasan, bebas biaya, ada asrama plus asmara, langsung kerja, pantesan banyak yang minat daftar di sekolah kedinasan.😊
BalasHapusLumayan meringankan beban ortu mas
HapusIya sih dari dulu juga sebisa mungkin orang tua atau kakak kakak menyarankan saya untuk ikut sekolah kedinasan, karena hampir seluruhnya dibiayain apalagi tempat tinggalnya biasanya diberikan asrama sampai jangka waktu tertentu.. Biaya yang dikeluarkan juga tidak sebesar saat kuliah.. Tapi apa daya saya tidak terlalu minat kesana, tapi dengan keputusan yang saya ambil ini sebisa mungkin bisa membuat orang tua bangga walau tidak disana, semoga saja
BalasHapusMantap mas Andrie, apapun pilihan kita, itulah yang terbaik. Insya Allah ortu akan paham dan tetap bangga.
HapusKeren ya bang, kepengen tapi dah terlanjur gak mngkin jadinya deh, hehe
BalasHapusBisa diturunkan ke anak2 bang, kali aja ada yang minat
HapusWah ada foto jmn mudanya bang day
BalasHapusKeren memang yg bisa sekolah kedinasan, sedikit banyak uda ada jaminan di sisi pekerjaan, tp memang berat juga sih tugas n tanggung jawabnya yerlebih pas awal2 kudu nrimo penempatan seluruh Indonesia
Dulu aku pingin bgini juga, tp sayang mungkin belum rejekinya di sini, berbagai test kujalani blom ada yang nyangkut hiks...hiks...
Kalo saat itu bukan soal kerennya, tapi gmn bisa kuliah tanpa membebani ortu. Sedih mah liat kondisi ortu.
HapusSetiap pilihan pastinya yang terbaik yah mb Nit, gitupun yang mb Nit jalani saat ini.
bebas biaya tuh bener banget bang, karna mau gmna lagi sekolah dinas emag diperuntukkan gitu. karna akan langsung mengabdi utk negara.
BalasHapusIya mas, dan utamanya siap ke pelosok hehe
HapusKalau dulu saya minat sekali ke STAN. Langsung kerja itu yang menjadi incaran saya.
BalasHapusTapi ya tapi hanya jadi sebuah mimpi.
Wah klo itu emg kudu belajar giat jauh2 hari untuk bisa lolos,
HapusBangggg, mau bilang sini berpelukan tapi kok ya bukan mahrom hahahahaha.
BalasHapusCuman mau bilang, SULAWESI wanna beeee mah selalu berkisar di pemerintahan.
Saya juga sejak kecil udah digadang-gadang dengan harapan bisa masuk pemerintahan gitu, setidaknya ASN lah.
Bapak saya pecinta tentara-tentaraan gitu, sayang anaknya cewek keduanya, nggak ada yang bisa renang pula, apalagi saya? ditiup angin aja udah jatuh, mau masuk tentara? hadeh.
Terus disarankan masuk sekolah kedinasan gini, dulu yang terkenal di sana kayaknya STPDN deh, entah apa itu namanya hahaha.
Terus dengar-dengar mirip tentara juga, mungkin karena itu saya nyasar di STM lanjut Sipil hahahaha.
Tapi sebenarnya kerja di pemerintahan itu asyik sih, saya kalau dengar cerita kakak atau saudara lainnya selalu mupeng, tapi balik lagi, memang nasib saya mah di swasta, karena akhirnya jadi IRT, kebayang udah masuk pemerintahan terus resign, kena denda dong hahaha
Yah kita di kampung taunya kerja itu ya jadi pns yah hehehe.
HapusBapak saya jg karena pegawai pemda dorong saya ikut tes stpdn sih, tapi beda minat sayanya.
Wuih ngebayangan mb Rey di STM, pastinya jadi primadona nih
Dulu aku kepikiran masuk STPDN Atau sekolah Pelayaran....Cuma pemikiran orang tua beda dengan saya alasannya katanya begini, Begitu...Anulah.🤣🤣
BalasHapusAkhirnya sama kaya wanita diatas saya masuk STM.🤣🤣🤣
Yaa ujung2 sama juga, Bandelnya nggak jauh beda sama anak SPM atau STPDN kalau dijakarta sih.🤣🤣
Eh masa anak STPDN juga bandel? saya agak serem sebenarnya ama STPDN, kalau STM tuh bandelnya sama sekolah lain, lah STPDN seremnya bandel ke junior, sering kan ada berita junior yang sampai meninggal di aniaya gitu.
HapusTapi sekarang kayaknya udah mendingan ya, udah dihapuskan perpeloncoan yang nggak guna itu :D
sesama STM dilarang saling mendahuluilah... ayo reuni
HapusSo cool with your school uniform.
BalasHapusKompetitif banget ya di BMKG. You're so lucky, Bang Day!
Nice and lovely house design.
Many thanks mb Evi, gmn nih bisa ngobrol english sambil liat2 suasana di amrik sana.. mupeng banget ke amrik
HapusBagi sebagian orang, sekolah kedinasan adalah pilihan yang tidak pernah salah. Saya dulu juga demikian bang. Waktu tamat SMA ikut bimbel STAN, pas ujian masih belum rezeki ternyata. Setahun kuliah di PTN, saya coba STAN lagi, ternyata memang bukan rezeki saya. Sekarang udh selesai kuliah dan coba CPNS 2019. Alhamdulillah kemarin ada kabar baik utk lanjut ke SKB, doakan ya hehehe
BalasHapuswow mantap mas Irsyad, semoga lolos sampai tahap berikut ya.
HapusBtw sepertinya seleksi lanjutan masih pending ya karena corona ini. Tetap sabar, kalo rejeki gak akan kemana
Belakangan ini ada temenku yang bergabung jadi PNS di Kementerian Perhubungan yang sering promosi tentang sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Lihat seragamnya keren-keren dan entah kenapa aku jadi pengen kuliah lagi di salah satu sekolah itu, biar satu almamater sama suami gitu lho.
BalasHapusTerus aku ngomong ke suami kalau pengen ikut sekolah di almamaternya. Jawabannya: kamu udah umur berapa?
Ternyata aku terlalu tua, Bang. Kalaupun umur masih mencukupi, baru sampai gerbang mau serahkan dokumen pun pasti langsung ditolak. Tinggi badan tidak memenuhi syarat. Aku mah apa atuh.😩
Bilang mau jadi fotografer di situ mbak, mungkin gak ditolak, hehehe.
HapusEh iya ya, pakai ada syarat tinggi badan, etapi sekarang bahkan polisi loh imut-imut hahahaha
Hapus@Mbak Qudsi: Ide bagus, Mbak. Lumayan bisa cuci mata sekalian. Hehehe.😂
Hapus@Mbak Rey: Nganu, Mbak Rey. Sepertinya tinggi badanku lebih imut daripada polisi yang imut-imut itu.🤣
hahahaha, gapapa, cewek imut awet muda teroossss :D
HapusDuh kalo mak2 dan bu guru dah ngumpul gini saya bisa komen apa lagi. Melipir ah.
HapusBtw mb Roem seperti kata bu Guru daftar jadi fotografer di sana aha mba :)
Saya dulu juga ingin sekolah kedinasan. Nyoba daftar di stan, sayang tidak lolos..hihi...
BalasHapusrejeki ada dari arah yang tidak pernah kita duga mba kata pak guru
Hapusdulu lulus sma nyoba 2 sekolah kedinasan, tapi gagal :( alasan pengen masuk, biar orang tua ga terbebani si dari segi biaya, tp takdir berkata lain, ini kuliah, ukt mahal pula -,-
BalasHapusItulah mba, biaya kuliah lumayan juga, apalagi kalo kita adik2nya banyak. Tapi setipa orang pny jalan masing2, dan Tuhan sudah memberi yang terbaik ut kita semua
HapusDulu alm.ibu juga sekolah kedinasan perawat di RSCM, asrama, langsung kerja. Sayang aku gak bisa mengikuti jejaknya. Tapi sekarang aku udah nasihatin anakku yg SMP supaya bisa masuk STTD supaya bisa masuk dunia perkereta apian sesuau minatnya sejak kecil, semoga tercapai dan sukses seperti bang Day
BalasHapusAamiin mba, semga putranyas sukses masuk STTD. Nah asih tuh klo anak emg minat, jadi ortu cukup kasih motivasi gak perlu maksa2 ya
HapusJadi... intinya buat jadi PNS gitu kah mas?
BalasHapusGak, ada banyak cara mas
HapusWah beruntungnya ya bang day. Dlu aku coba daftar stan tp nggak lolos. Wkwkwk
BalasHapusKan bisa nyoba sampe 3 kali ya.. tahun kedua ikut bimbel khusus sekolah kedinasan
HapusTerimakasih informasinya mas bisa jadi referensi bacaan untuk anak saya. Semoga tiga tahun kedepan anak saya bisa masuk ke sekolah kedinasan saja yang jelas masa depannya lebih cerah. Ingat suami saya yang kuliah di universitas susah banget nyari kerja... apalagi saat itu jaman krisis moneter. Bersyukurlah ikut tes SPA PK dan bisa masuk TNI.
BalasHapusenaknya bisa langsung kerja, sekarang kan cari kerja susah bang, kalo urusan di tempatin dimana aja gw siap2 aja, itung2 cari pengalamam :D
BalasHapusjadi ingat teman saya, dulu pengen masuk dinas tapi karena minus gak bisa
BalasHapuspengorbanan anak sulung, ya. akhirnya bisa kuliah juga
BalasHapusNostalgia deh, jadi ingat dulu-dulu, masa SMP dan SMA, saat masih menggantungkan cita-cita, masih terbayang harapan kedua orang tua...
BalasHapusSekolah berasrama kesannya asik, disiplin, punya teman banyak dari pelosok negeri, dan setia kawan.
Jatuhnya kalau kuliah di sekolah kedinasan, kehidupan terjamin seperti pegawai yang bekerja di PNS ya bang day? Wah kebetulan masih tinggal di Jakarta kah sekarang? Saya baru tahu tentang sekolah kedinasan btw hahaha
BalasHapusDulu waktu saya SMA nggak kepikiran untuk mencoba sekolah kedinasan, maunya universitas negeri saja. Hahaha. Memang jalan orang beda-beda, ya. Setelah kuliah, kenalan ama banyak orang dari sekolah kedinasan (dulu akrab ama anak-anak STAN) dan baru terbuka, ternyata kuliah di sekolah kedinasan asyik juga. Tapi menurut saya, langsung kerja atau kuliah sama-sama memiliki aspek positif dan negatifnya. Yang penting mengusahakan yang terbaik.
BalasHapusBagi sayanitu Pilihan berat pilih saran ayah atau ibu. Hehe
BalasHapusIkuti saran ibu ya. Luar biasa.
Dan sekarang sudah seperti rencana di awal ya mas. Sudah pada posisinya
Enaknya sekolah kedinasan katanya bisa langsung kerja, kebetulan dirumah ibu saya ada beberapa anak kost yang memang lulusan kedinasan dan mereka langsung kerja di kantor ( pajak)
BalasHapusInmgin rasanya jika anak sudah besar bisa sekolah di sekolah Kedinasan, biar bisa langsung kerja ya gan,,,.... setidaknya cari kerjanya tidak begitu sulit
BalasHapuswah ternyata dulunya sekolah kedinasan yaa.. Aku dulu juga sempet berminat (karena disuruh orang tua). tapi pada akhirnya ga jadi karena udh keterima di univ negri. hihi..
BalasHapuskebetulan aku juga sekolah di kedinasan bang day. sama, asn juga.
BalasHapusfollow balik blog aku ya bang day
Mantap sekali Bang Day. Sekolah kedinasan sekarang peminatnya semakin banyak karena selain kuliah gratis, langsung dapat kerja dan uang tunjangannya besar sekali. Ada anak satu kota dengan saya hanya beberapa tahun lulus (STAN) udh bisa beli rumah yg sekarang ditempati ortunya.
BalasHapusSejak dulu pengen banget masuk sekolah kedinasan, tapi takdir berkata lain dan belum dapat di sana. Pasti seru banget yaa...
BalasHapuswaaa sekolah kedinasan. berharap kelak ada anak saya yang bisa sekolah kedinasan juga...paling nggak lebih murah katanya:)
BalasHapusPonakan temen, "hanya "D1 stan. lulus langsung kerja dong dan udah bisa biayain orang tua, menghidupi keluarga . Ya Allah salut banget. D1 kan kalau dipikir mirip2 ama lulus SMA aja.
begitulah, nasib orang lain2...semoga kita semua beruntung dan mempunyai rejeki barokah. apapun pekerjaan kita..
Saya juga dulu daftar mas, tapi gak keterima. Alasan daftar karna sekolahnya gratis dan lulus langsung kerja, wkwkwkwk
BalasHapusBetul betul betul bang, kalau sekolah saya dulu gak pakai asrama tapi dapatnya uang saku, saya sebenarnya mau kuliah di PTN tapi bapak ibu lebih ridho ke PTK alasannya karena gak susah cari kerja, bahkan beliau rela uang pembangunan, uang semesteran dll di PTN hangus setengahnya demi masa depan yang cerah untuk saya
BalasHapusAlasan paling kuat masuk sekolah kedinasan ya pasti karena bebas biaya dan pasti langsung dapat kerja. Tapi yaaaa namanya juga sekolah kedinasan seleksinya lumayan ketat dan berat. Pernah sih punya kemauan masuk salah satu sekolah kedinasan, namun akhirnya pupus setelah melihat nilai akhir di rapor yang terasa kurang meyakinkan
BalasHapuswahhh bagus ni sebab bukan semua peluang yang diterima dapat 'extra'rezeki macam ni
BalasHapus