Jejakbede.online - Berburu oleh-oleh di luar negeri dan dilayani pedagang yang mahir berbahasa Indonesia hanya akan kita temukan di Grand Bazaar Istanbul Turki loh.
Salah satu jalan dalam Grand Bazaar Foto: https://www.wecityguide.com/grand-bazaar/ |
Sudah pasti ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tidak terlupakan. Berwisata ke luar negeri namun bertemu masyarakat yang mengenal dan merasa dekat dengan bangsa kita.
Sudah jamak ya, berwisata tentunya tak akan lengkap jika tidak membeli oleh-oleh atau cendera mata khas dari tempat yang kita kunjungi. Apalagi berwisatanya ke luar negeri seperti di Istanbul Turki ini.
Cerita yang mirip:
5 Alasan Berburu Oleh oleh di Paddy's Market Sydney Australia
Istanbul merupakan salah satu kota terbesar di Turki, berada pada bagian yang masuk Eropa. Pamornya bahkan mengalahkan Ankara, ibu kota negara tersebut yang terletak di bagian Asia.
Turki memang merupakan negara unik karena wilayah terbentang pada dua benua, Eropa dan Asia.
Sepengamatan saya, ukuran fisik orang-orang Turki seperti umumnya kita yang dari Asia. Namun, mereka memiliki warna mata yang mirip orang Eropa.
Di Istanbul juga banyak bangunan bersejarah yang usianya sudah ratusan tahun dengan arsitektur yang khas dan menarik. Salah satunya adalah Grand Bazaar, yang juga merupakan salah satu pasar tertua di dunia.
Ceritanya ada di sini:
Grand Bazaar artinya pasar besar, diperkirakan dibangun pada sekitar tahun 1450an M. Jadi sekarang usia pasar ini telah lebih dari 500 tahun.
Di sini terdapat ribuan toko atau kios yang menjual beragam suvenir yang menarik dengan kualitas yang baik. Kita akan bangga memilikinya atau menghadiahkan pada kerabat kita, karena bukan sekedar cendera mata murahan.
Ornamen di dalam pasar tertua ini sendiri juga memiliki ciri khas yang indah. Tujuan kita berburu oleh-oleh khas Turki menjadi lengkap karena sekaligus berwisata dalam bangunan yang menarik.
Sedikit tips, karena pasar ini begitu besar dan luas dengan puluhan lorong yang hampir sama modelnya. baiknya kita mengambil foto gerbang masuk kita.
Tujuan pose gini biar bisa mengingat gerbang arah masuk ke Grand Bazaar |
Ini akan akan sangat membantu jika kita lupa arah masuk pertama kita. Cukup menunjukkan foto gerbang tersebut maka para pedagang akan menunjukkan arahnya pada kita.
5 Hal Menyenangkan Berburu Oleh-oleh di Grand Bazaar Istanbul Turki
Bagi wisatawan khususnya kita dari Indonesia dan Malaysia, berburu suvenir di Grand Bazaar Turki ini akan menjadi pengalaman berkesan.
Berikut catatan saya betapa menyenangkannya berwisata sekaligus berburu oleh-oleh di pasar tertua di dunia ini.
#5 Pedagangnya bisa berbahasa Indonesia loh
Jangan kaget ketika mulai masuk ke dalam Grand Bazaar Istanbul kita akan langsung disapa dengan "Indonesia or Malaysia?"
Pertama dan ketiga dari kiri adalah pemilik kios di Grand Bazaar yang dapat berbahasa Indonesia |
Dari fisik kita para pedagang Grand Bazaar memang sudah bisa menebak jika kita dari kawasan Asia Tenggara.
Jika kita menjawab Indonesia maka mereka akan mengajak bercakap Bahasa Indonesia. Jika dari Malaysia tentunya mereka akan mengajak berkomunikasi dengan Bahasa Melayu.
Mereka akan menyebut brother dengan penuh kehangantan bagi kita yang berasal dari Indonesia dan juga Malaysia.
Saya sendiri belum menemukan referensi kenapa banyak pedagang Grand Bazaar mahir berbahasa Indonesia. Tapi sudah pasti kita akan merasa bangga dan dihargai sekali karena hal ini.
Para pedagang di sana juga bangga katanya bisa bertemu dengan orang-orang dari Indonesia. Mereka memang sudah lama bisa berbahasa Indonesia.
Tapi tetap diingat ya, yang bisa berbahasa Indonesia hanya sebagaian besar pedagang di Grand Bazaar. Di luar ini, bahasa asing yang umum diketahui warga Turki ya tetap English lah.
#4 Rupiah kita diterima sebagai alat pembayaran
Belum sempat menukar mata uang ke dollar atau euro? Jangan khawatir, beberapa toko di Grand Bazaar Istanbul menerima rupiah.
Bahkan mereka akan menunjukkan kurs yang berlaku hari itu.
Memang tidak semua pedagang di sana menawarkan menerima rupiah ya, tapi pengalaman kami ada cukup banyak yang mau menerima.
Jangan khawatir, umumnya pedagang di Grand Bazaar cukup jujur dan juga ramah.
#3 Diskon khusus bagi wisatawan Indonesia
Awalnya sih kami tidak percaya bahwa pedagang di Grand Bazaar memberikan harga miring bagi wisatawan Indonesia dan Malayasia. Kebetulan saat itu kami jalan bersama kawan dari Malaysia.
Salah satu pedagang kemudian bilang ke kami "tunggu ya brother, nanti lihat perbandingan harganya!".
Tak lama ada wisatawan dari Eropa yang mau membeli kaos di kios pedagang tersebut. Dia kemudian memberikan harga publish ke pembeli tersebut yang mencoba juga menawar.
Hanya turun sekitar 1-2 euro. Sedang untuk kami, setelah pembeli Eropa tersebut pergi diberi diskon jauh lebih besar.
Bahkan saat membayar pedagangnya mengajak kami masuk ke dalam. Kata dia biar gak kelihatan pembeli lain jika dia memberi harga sangat miring kepada kami.
#2 Pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap
Nah, kita akan sangat puas berburu oleh-oleh di Grand Bazaar ini. Banyak pilihan dan lengkap sekali.
Mau oleh-oleh yang paling umum mulai dari gantungan kunci, magnet kulkas, kaos-kaos bergambar khas Turki hingga permadani ada di sini.
Saya gak kebayang cara membawa permadani ke pesawat. Sudah pasti akan kelebihan bagasi dan biayanya jauh lebih mahal dari permadani itu sendiri.
Selain itu, hiasan meja berupa miniatur bangunan-bangunan bersejara Turki tersedia berbagai ukuran. Ada yang berbahan fiber glass dan juga yang dari logam.
Pakaian fashion juga banyak yang menjual di sini, termasuk jaket kulit mulai dari harga biasa hingga yang fantastis.
#1 Dekat dengan banyak bangunan bersejarah Turki
Nah, yang paling menyenangkan berbelanja ke sini ya karena lokasi Grand Bazaar ini dekat dengan banyak bangunan bersejarah Turki.
Sebut saja Hagia Sophia yang sempat ramai karena fungsinya dikembalikan menjadi masjid setelah sebelumnya adalah museum.
Ceritanya:
Tak jauh dari Hagia Sophia terdapat Blue Mosque atau Masjid Biru merupakan peninggalan Sultan Ahmed I, sehingga disebut juga Masjid Sulatan Ahmed.
Di sekitaran kompleks ini ada banyak situs lain yang juga memiliki nilai sejarah seperti Air Mancur Sultan Ahmed dan Air Mancur German.
Semuanya hanya berada dalam radius kurang dari 1,5 kilometer dari Grand Bazaar.
Itulah sobat 5 hal menyenangkan yang saya rasakan saat berburu oleh-oleh di Grand Bazaar Istanbul Turki, berdasarkan pengalaman pribadi.
Oh iya, dokumentasi di atas jauh sebelum adanya pandemi Covid-19 ini ya. Jadi belum ada masker-maskeran.
wah, jd pengen berkunjung kesana... apalagi mereka baik kpd org Indonesia ya...
BalasHapusiya mas, pastinya seru berbahasa Indonesia dengan warga negara lain
Hapusjadi bang day bawa oleh-oleh apa aja nih dari turki? apakah permadani dan pulannya naik permadani terbang ala aladdin? duh mulai mengkhayal hehe
BalasHapusSebenarnya pengen cari lampu aladin :)
Hapuswow....membanggakan: "Rupiah kita diterima sebagai alat pembayaran."....
BalasHapusmantap reportasenya
Betul mas, ternyata laku jg IDR di LN :)
Hapusteringin jugak nak ke turki.. :)
BalasHapusInsya Allah akan ada rejeki ke sana Cik
Hapuswah laus sekali ya, bikin pingin belanja
BalasHapusmak2 pasti kalap kalo ke sini bu :)
Hapusmantap, bang day jalan-jalan mulu nih, kapan ya bisa seperti bang day, ya sembari menikmati hidup, he-he, makanan di sana unik-unik ya mas, bikin mau belanja melihatnya
BalasHapusArsip lama ini bang, hanya baru ditulis aja :)
HapusPengalaman kami gitu mas, mereka menawarkan menerima rupiah
BalasHapusTahun lalu aku city tour seharian aja, ga sempat ke Grand Bazaar karena memang ga ada dalam list jalan2nya hihihi. Maybe next trip bareng anak2, semoga kesampaian shopping di sini. Enaknya minimal 3 hari ya berada di Turki. Bahaya nih kalap luar biasa, barang2nya memukau :)
BalasHapusSenangnyaaa bisa belanja pake rupiah hahaha.
BalasHapusBerarti para penjualnya itu ya yang bakal nukarin ke money changer?
Istambul tuh dulu impian saya, baca ini jadi keingat lagi akan impian tersebut.
Saking jadi impian, dulu banyak medsos saya diberi pasword TurkiIstambul hahahaha
Waw, mantap Turki. Pengen juga k sana, doain bang :)
BalasHapusBtw keren y Grand Bazaar. Kayak pasar2 di medinah ama mekkah, banyak yg bisa bahasa Indonesia sama bisa bayar pakai Rupiah juga.
Pas ke grand Bazaar dulu itu THN 2010. Dan aku jujurnya blm tergila2 Ama traveling. Ke sini bareng pacar Krn mau jenguk calon ibu mertua di Bulgaria. :D. Kemudian kami berdua iseng ke Istanbul Krn Deket Ama Bulgaria . Jd main deh ke grand Bazaar. Tp Krn ga bawa duit banyak, jd cm liat2 hahahha. Lah wong ga ada di itin.
BalasHapusAku suka juga Ama barang2 yg di jual dan keramahan penjualnya. Sekalinya pas kesana mereka lgs nebak aku dr Malaysia :D. Jd pengen sih mas balik ke sana , tp next hrs prepare bener2 buat muasin belanja hahahahha.
Yg beli karpet itu, bisa dikirim pake logistik kok. Temen2ku yg srg beli karpet di sana selalu dgn cara gitu. Jd ga dibawa naik pesawat pas pulang. Katanya ga mahal2 amat juga. Tp ya aku maleeeees. EMG ga suka pake karpet di rumah.
saking seringnya wisatawan indo yang berkungjung ke Turki dan belanja belanja di sana, sampe pedagangnya fasih bahasa indo. dan jarang jarang ada negara asing yang nerima rupiah sebagai mata uang pembayaran.
BalasHapusdan sepertinya di thailand juga ada yang terima rupiah, itupun bukan di tempat tempat yang touristy banget kayaknya
mas, di mana baklava untuk saya?��������
BalasHapusTurki istambul adalah salah satu tempat yg ingin aku kunjungi 😆😆 Mudah2an ketika pandemi berlalu bisa ke sana kaya Bang Day..
BalasHapusSeru juga ya belanja bs dilayanin pake bahasa indonesia. Hehehe.. Waktu di paris aku juga pernh ditawarin penjual souvenir n mereka bs bahasa indonesia juga. 😆
Luar biasa ini turkey, indah sekali..
BalasHapusSeru banget belanja di Grand Bazaar.
BalasHapusPas ke Turki, aku cuma city tour seharian, ga ada destinasi ke Grand Bazaar :) Next time harus pokoknya, lebih lama di sana dan bisa belanja banyak hihihi. Cuma ya bingung kalau beli permadani gimana nasibnya di pesawat yach wkwkwkwkw :D
BalasHapusNice artikel! gue paling kalap sih kalo urusan oleh-oleh. Masalahnya kadang koper sampai nggak muat. Mau bawa paperbag juga banyak banget jadinya. Bahkan dulu pas di Bandung sampai beli koper baru di Toko ACE Hardware deket situ buat bawa oleh-oleh doang. Hahahaha
BalasHapusPengen jugaa pergi ke Turki. Senang bacanya mereka begitu menghargai turis dari Indonesia. Terutama pas ada pedagang yang mau menerima pembayaran pakai rupiah huaa :D
BalasHapusberasa senang ya saat penjualnya bisa bahasa indonesia. Aku pernah ketemu pedagang yang bisa bahasa indonesia juga saat ke Makau. Tentunya pakai logat mereka yang jadi terdengar lucu saat diucapkan hehe
BalasHapusGrand Bazaar ini menarik banget ya. Semoga bisa dapat kesempatan berkunjung ke Turki seperti kakak hehe
Gedungnya lengkung lengkung , cantiknyaa
BalasHapusSemoga bisa ke sana suatu saat, pengen juga ke Blue Mosque
Bazaarnya seru banget, bisa ketemu sama pedangang yang bisa bahasa Indonesia. Apa karena orang Indonesia termasuk royal ya kalo belanja oleh oleh ..hehe
Belanja apa saja BangDay di bazaar?
Terakhir ke sini buru-buru jadi gak puas keliling (walaupun niatnya mau cuci mata aja sih gak yang belanja hahaha). Seneng soalnya tempatnya bersejarah sampai James Bond aja syuting di sini.
BalasHapus