Jejakbede.online - Liburan akhir pekan dan keseruan menyusuri Sungai Musi sekali berwisata ke Pulau Kemaro yang berada di tengah Sungai Musi Palembang.
Pulau Kemaro di tengah Sungai Musi Palembang |
Yeay.. akhirnya setelah hiatus 6 bulan, saya bisa posting lagi di Jejakbede ini. Kemana aja? Capek pindahan dari Bukittinggi Sumatera Barat ke Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam tujuh tahun ini, kami sudah berpindah empat kota, mulai Mataram NTB, Pontianak Kalbar, Bukittinggi Sumbar dan sekarang Palembang. Pada tiga kota sebelumnya rata-rata cuma 2,5 tahun kami berdomisili.
Capek emang dikit-dikit packing barang untuk pindahan. Ada koper yang belum sempat dibuka eh, udah pindah lagi.
Tapi, yang tidak ternilai harganya ya tentunya bisa keliling berbagai kota dan pulau di Indonesia yang memiliki ragam dan keunikan masing-masing. Ya, hitung-hitung liburan gratis dibiayai negara.
Nah sekarang mau cerita keseruan berwisata di Palembang. Ada banyak tentunya namun kali ini mau cerita serunya ke Pulau Kemaro yang ada di tengah Sungai Musi Palembang.
Apa dan Di Mana Pulau Kemaro?
Jika pulau umumnya di tengah laut, Pulau Kemaro ini terletak di tengah Sungai Musi. Luasnya sekitar 180 hektar.
Mau disebut sebagai delta, letaknya bukan di muara Sungai Musi Palembang. Umumnya sih pulau di tengah sungai seperti ini terbentuk karena sedimentasi ratusan tahun.
Pulau Kemaro Palembang ini terletak sekitar 8an kilometer ke arah timur dari Jembatan Ampera atau mengarah ke hilir dari Sungai Musi. Tentu untuk ke sana kita hanya bisa menyeberang dengan perahu.
Pada peta Google kenampakannya seperti ini.
Tentang Palembang lainnya:
Pengalaman mencoba LRT Palembang yang canggih dan nyaman
Antara dua wilayah ini dihubungkan oleh beberapa jembatan yang tentunya yang paling terkenal dan merupakan ikon Kota Palembang adalah Jembatan Ampera.
Di sekitar kuil pada Pulau Kemaro sendiri terdapat beberapa bangunan dan patung yang berwarna-warna khas arsitektur Tionghoa.
Di sisi selatan terdapat juga sebuah dermaga, namun saya tak tahu peruntukannya apa untuk kapal yang lebih besar atau hanya difungsikan pada saat tertentu.
Jembatan Ampera ikon Kota Palembang yang akan kita lewati menuju Pulau Kemaro dari Benteng Kuto Besak |
Asal mula nama Pulau Kemaro ini berkaitan dengan legenda kisah sejoli berbeda etnis, Tionghoa dan Melayu yang berakhir tragis. Cerita lengkap pada bagian selanjutnya ya...
Keunikan Pulau Kemaro
Keunikaan yang menjadi daya tarik untuk berwisata ke Pulau Kemaro yang pertama adalah nuansa Tionghoa yang sangat kental.
Pagoda sembilan lantai, salah satu keunikan pada Pulau Kemaro Palembang |
Ya, di sini terdapat beberapa bangunan yang memang digunakan olah warga etnis Tionghoa untuk beribadah seperti Pagoda berupa menarap sembilan lantai dan sebuih klentang atau kuil yang dinamakan Hok Tjing Bio.
Tampak depan Kuil Hok Tjing Bio di Pulau Kemaro |
Di sekitar kuil pada Pulau Kemaro sendiri terdapat beberapa bangunan dan patung yang berwarna-warna khas arsitektur Tionghoa.
Pagoda kecil di samping kuil |
Patung di sekitar kuil Pulau Kemaro |
Beberapa bangunan penunjang seperti dermaga juga dibuat dengan ornamen khas Tionghoa. Pastinya kita akan merasa seperti sedang berada di kawasan pecinan.
Dermaga perahu di sisi utara Pulau Kemaro |
Di sisi selatan terdapat juga sebuah dermaga, namun saya tak tahu peruntukannya apa untuk kapal yang lebih besar atau hanya difungsikan pada saat tertentu.
Oh iya, salah satu daya tariknya lagi, pulau ini akan dipenuhi oleh masyarakat Tionghoa yang akan merayakan Imlek pada sekitar bulan Februari.
Legenda Kisah Cinta yang Tragis
Kisah cinta yang melegenda berkaitan Pulau Kemaro ini tertulis dalam sebuah prasasti buatan yang terletak di samping Kuil Hok Tjing Bio pada pulau ini.
Prasasti buatan yang menceritakan asal usul Pulau Kemaro di Tengah Sungai, tentang kisah cinta yang berakhir tragis |
Alkisah pemuda Tionghoa Tan Bun An seorang saudagar dari Tiongkok jatuh cinta kepada seorang putri Palembang bernama Siti Fatimah. Mereka kemudian berangkat ke Tiongkok untuk memohon restu pernikahan pada orang tua Tan Bun An.
Saat berlayar kembali ke Palembang, mereka diberi tujuh guci besar sebagai hadiah dari orang tua Tan Bun An. Setiba di Sungai Musi Tan Bun An yang penasaran dengan isi guci-guci itu lalu membukanya.
Tan Bun An terkejut melihat guci hanya berisi sawi-sawi asin. Ia marah dan melemparkan guci-guci itu ke Sungai Musi. Namun, pada saat hendak melempar guci ketujuh, tanpa sengaja guci tersebut jatuh dan pecah di perahu.
Cerita menarik lainnya:
Snorkeling Di Taman Laut Bunaken Manado
Isi guci ketujuh yang pecah itu ternyata berisi harta benda yang permukaannya ditutupi sawi-sawi asin. Tan Bun An yang sudah membuang enam guci sebelumnya berpikir bahwa pasti isinya juga sama dengan yang ketujuh tersebut.
Tan Bun An lalu segera melompat ke Sungai Musi untuk mengambil kembali guci-guci yang sudah dibuangnya. Para pengawal pun ikut terjun untuk membantu majikannya. Sayangnya, Tan Bun An dan pengawalnya tak kunjung muncul ke permukaan sungai.
Siti Fatimah yang ketakutan karena suaminya tidak muncul juga ke permukaan memutuskan untuk ikut melompat ke air. Ia pun tak pernah muncul juga permukaan.
Belakangan disebut-sebut, tempat di mana Tan Bun An dan Siti Fatimah tenggelam di Sungai Musi, muncul pulau kecil. Masyarakat menamakannya Pulau Kemaro yang artinya kemarau karena tidak pernah terendam air meskipun pasang tinggi di Sungai Musi.
Cara Menuju Pulau Kemaro
Satu-satunya cara untuk mencapai Pulau Kemaro yang berada di tengah Sungai Musi Palembang ini adalah dengan menyeberang dengan perahu menyusuri Sungai Musi.
Untuk menyeberang ke sana terdapat dua pilihan. Pertama dari dermaga dekat Benteng Kuto Besak di dekat Jembatan Ampera. Ini akses yang paling umum digunakan oleh wisatawan.
Kami saat berangkat dari Benteng Kuto Besak Palembang |
Bagi anda yang senang menikmati keseruan menyusuri sungai, pilihan pertama ini sangat tepat. Dari sini kita akan mengarungi Sungai Musi sejauh 8an kilometer dengan perahu bermotor mesin tempel.
Adrenalin pasti akan terpacu saat perahu kecil kita terombang-ambing oleh gelombang dari perahu atau kapal lain.
Lama perjalanan sekitar 30-40 menit. Sepanjang perjalanan, kita akan melihat keindahan Kota Palembang dari arah sungai. Kita juga akan lewat di bawah dua jembatan, Ampera dan Musi IV.
Kedua jembatan memiliki arsitektur yang unik dan tentunya terlihat berbeda dari tengah sungai.
Biaya sewa perahu berkisar 200-300 ribu rupiah. Biasanya pemilik perahu mematok pada angka 300ribu. Jangan ragu untuk menawar karena harga pasarannya cuma 200ribu saja untuk pulang pergi.
Cara kedua menuju Pulau Kemaro adalah dari pelabuhan milik PT Hevea. Ini bukan akses resmi tapi biasanya diizinkan oleh petugas keamanannya.
Pulau Kemaro dari arah pelabuh PT Hevea |
Dari sini jarak ke Pulau Kemaro dekat sekali, berkisar 300an meter saja. Biaya penyeberangan dipatok 10ribuan perorang. Baiknya tetap untuk menawar ya.
Kekurangan melalui akses kedua ini adalah jalan menuju pelabuhan PT Hevea ini sempit dan rusak. Namun, terdapat tempat untuk parkir mobil di dalamnya.
Tarif Masuk Pulau Kemaro
Tarif masuk ke Pulau Kemaro murah meriah alias gratis. Kita tidak dipungut biaya apapun. Cukup sediakan bujet untuk makan minum pada kantin di dalamnya dan juga membeli suvenir yang dijajakan di sana.
Gerbang masuk ke Pulau Kemaro dari arah selatan. |
Kapan baiknya ke sini?
Jika sobat tidak suka keramaian, baiknya berkunjung pada hari kerja. Pada akhir pekan di sini cukup ramai.
Asik nih:
Sebaiknya menggunakan pakaian dan perlengkapan pelindung dari sengatan matahari ya, karena suhu udara di Palembang cukup tinggi.
Waktu berkunjung ke Pulau Kemaro sendiri dibatasi dari pagi hingga pukul enam sore.
Gitu deh sobat, cerita liburan akhir pekan kami, menikmati keseruan menyusuri Sungai Musi menuju Pulau Kemaro Palembang.
foto fotonya indah sekali apalagi nanti bulan februari pas imlek pasti tambah meriah ya Bang Day
BalasHapusbtw aku juga jadi sepemikiran dengan tan bun an...jangan jangan keenam guci yang dah dihanyutkan ke sungat di bawah sawi asinnya ada harta karunnya huhuhu...sayang kisahnya agak bikin nyesek ya...tan bun an fan istrinya tetjun ke sungai dan tak kembali
btw selamat berpindah ke palembang bang, jangan lupa reportase pempeknya ditunggu
oiya aku kalau hevea jadi ingat nama temen smpku hevea perdana wkkwkw,
iya mb, tragis endingnya ya.
HapusSiap, edisi khusus ttg pempek segera terbit hehe.
btw, jgn yang punya perusahaan itu temen mb Nita :D
dulu aku berpikir, kalau sungai Musi ya sungai aja. Ternyata ada pulau yang menarik untuk dikunjungi
BalasHapusbahkan ada kuilnya juga
semoga suatu saat berkesempatan mampir kesana
ternyata Bang Day udah mutasi ke Palembang ya. wahh kalau ke Bukit Tinggi nggak ketemu dong hehehe
Nah, ketemuannya di Palembang aja mb :)
Hapushehehe siap bang
Hapus
BalasHapusUlasan yang menarik. Terutama legenda Pulau Kemaronya. Selamat pagi, Mas. Terima kasih telah berbagi.
Halo mb Nur, terima kasih sudah berkunjung ya
HapusAku pas ke palmebang di ajak kesini, tapi akunya nolak, Krn waktu itu ada kuliner yg mau dicoba 🤣. Langsung kalah wisata lain Ama pilihan wiskul di Palembang mas 😁.
BalasHapusTapi ntr kalo bisa ke Palembang lagi aku sempetin main deh ke sini. Sejarahnya menarik soalnya.
wah iya mb, nomor emang wiskul dulu baiknya, baru lanjut ke kawasan wisata.
Hapuskecil, tapi lumayan keren....
BalasHapus# Ya, pindah pindah, enaknya kalau masih muda....
- Kasihannya, kalau punya anak SD atau remaja, harus menyesuaikan diri dengan tempat baru terus....
Ya gitulah mas, anak2 jadi harus berjuang keras karna ngikut bapaknya
HapusWah, bisa kebayang gimana repotnya acara pindahan...
BalasHapusTempat wisata yang menarik, pagodanya cantik, dermaganya juga.
Suasananya jadi cerah dengan warna warna yang mantap.
Jadi pengen lagi menikmati semilir angin di pesisir sungai Musi...
Rempong banget mba. Pindahan rumah aja ribet apalagi sampe pindah kota ya hehe
HapusSenang melihat foto-foto pemandangan yang indah. Semoga suatu saat juga bisa ke sana.
BalasHapusMembaca kisah cinta mereka memang cukup tragis juga ya. Bermula dari rasa kecewa dan tidak percaya sang anak pada ibunya. Padahal orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Aamiin. Semoga bisa ke sini mb dan bisa melihat langsung diaroma cinta tragis tsb
HapusSaya belyn pernah menginjakkan kaki ke pulau sumatera,semoga kapan2 bisa kesama
BalasHapusAamiin mas Rezky, smg kesampaian ngebolang sampe Sumatera
HapusIkut menyimak.. senang membaca kisah-kisah yang hadir dari sebuah tempat-tempat seperti ini
BalasHapusMonggo mas, sambil ngopi yu
HapusMenyusuri wisata sejarah pasti rasanya dibuat jadi kebayang-bayang dengan legenda kisah cinta tragis. Mistis kah rasanya disana?
BalasHapusGak kok, gk ada suasana mistis sama sekali. Yang ada nyesek baca kisah mereka hehe
HapusWahhh aku baru tau soal ini terkait Pulau Kemaro ini.. Ternyata ada kisah dibalik tempat yang ramai banget disetiap akhir pekan, jadi tau nih sejarahnya dari sini hhi
BalasHapusSama mas, kita jg baru tau hehe
Hapusbaru mampir lagi kesini :) ternyata udah pindah ke palembang lagi ya bang day
BalasHapuspulau kemaro menarik bgt,inshaAllah kapan2 mau mampir juga hihi
Iya mba, saya masih nomaden mencari kitab suci hehe
Hapuslha.... ternyata dulu sebelum pindah ke palembang "tetanggaan" sama saya om, bukittingi kotanopan 5 jam cuma
BalasHapusSayangnya gk ada momen yang bisa bikin ketemuan ya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah knp ya
HapusPantesan lama tak muncul. Rupanya sibuk pindahan ya bang day.
BalasHapusSungai musi luass banget ,sampai ada pulaunya.
Cantiik dengan warna serba merah. Tapi ternyata kisah legendanya sediih banget
Sibuk bangeet mb, gotong2 koper dan piring gelas segala
HapusWahh asiik banget nih..pindah kota buat bang day mah berasa kaya traveling yaa kan. Eniwey, blog nya di aplikasikan ke YouTube ngga?
BalasHapusKalau saya lagi coba ² di bikin versi blog & YouTube. Channel : ruswati iyus
Trims
Duh belum kepikiran bikin yutub mba, keren tuh mb Rus masih sempet bikin
HapusBangunannya terlihat terawat ya di pulau Kemaro ini meskipun tidak ada biaya masuknya.
BalasHapusAku kira cerita tragisnya cinta mereka tidak direstui. Ternyata lebih naas dari itu. Tapi jadi daya tarik destinasinya ya ada cerita dibaliknya gitu.
iya mb, kekuatan ceritanya membuat orang penasaran dan jadi ingin berkunjung ke pulau Kemaro
HapusAku selalu takjub dengan bangunan pagoda, apalagi kisah klasik di dalamnya. Cocok nih jadi tujuan wisata sejarah.
BalasHapusseneng banget bang day, liburan seneng sekali..
BalasHapus