“Gak usah pura-pura! Kalau Anda tidak mau ngaku, saya akan ambil tindakan tegas!” katanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Pagi itu, aku baru saja mengantar anak ke sekolah, meresapi ketenangan sejenak di perjalanan pulang. Namun, belum jauh dari sekolah, ada razia polisi di ujung jalan. Aku perlahan menepi, mengikuti instruksi seorang polisi muda yang berdiri dengan sikap tegas.
“Selamat pagi, Pak. Mohon izin untuk memeriksa SIM dan STNK,” ujarnya sopan.
“Pagi, Pak. Ini, silakan,” jawabku sambil menyerahkan SIM dan STNK. Kulihat dia memeriksa kartu identitasku dengan seksama, lalu berhenti sejenak, memperhatikan wajahku dengan ekspresi penuh tanya.
“Maaf, Pak. Tapi… Anda Hamish Daud, kan?” tanyanya dengan raut serius.
Aku terkejut. Hamish Daud? Aku? Baru kali ini ada yang menyamakanku dengan aktor sekaligus petualang terkenal itu.
Meski tersanjung, aku merasa ini kesalahpahaman yang aneh. Aku tersenyum kecil, mencoba meredakan situasi.
“Ah, bukan, Pak. Nama saya ada di situ, jelas kok,” jawabku sambil menunjuk ke SIM-ku.
Namun, ekspresi polisi itu justru semakin serius. Ia menatapku tajam, seperti tidak percaya.
“Pak, mohon jangan main-main. Kalau Bapak memang Hamish Daud, tolong jangan menyembunyikan identitas. Ini bukan masalah sepele,” ucapnya dengan suara yang lebih menekan.
Aku merasa makin canggung.
“Pak, sungguh, saya bukan Hamish Daud,” ujarku lagi dengan nada setenang mungkin.
Polisi itu tampak tidak puas. Ia mencondongkan tubuh ke arahku, seolah mencari jawaban dari gerak-gerikku.
“Gak usah pura-pura! Kalau Anda tidak mau ngaku, saya akan ambil tindakan tegas!” katanya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Deg-degan, aku mulai kehabisan akal menghadapi situasi aneh ini. Aku merasa ada di tengah drama yang tak pernah kubayangkan.
Demi mengakhiri situasi ini, aku akhirnya menyerah dan mengangkat tangan.
“Iya, Pak, iya! Saya Hamish Daud! Ampun, Pak!” kataku dengan pasrah.
Polisi itu menatapku tajam, memperhatikan setiap detail wajahku.
Beberapa detik hening berlalu, lalu akhirnya dia menghela napas panjang dan menggeleng pelan.
Dengan nada kecewa, dia berkata: “KOK GAK MIRIP??!!”
Aku pun tersenyum kecut, dan polisi itu tertawa kecil sambil mengembalikan SIM dan STNK-ku. “Hati-hati di jalan ya, Pak. Dan, jaga keselamatan selalu!”
Rezeki pagi, dituduh Hamish Daud...😍
BalasHapusiya, asli rejeki mba wkwk
HapusMungkin maksud pak polisinya Amis Daud...😬
BalasHapusNah ini yang bener
Hapusdia yang ngotot miripin orang lain, dia sendiri yang gak percaya 🤣
BalasHapusnasib saya mas
Hapussaya kira bohongan, ternyata borongan wkwkwk
BalasHapusiya gitu deh hehe
HapusHalo bang saya nyasar kesini, hehe salam kenal bang
BalasHapusSalam kenal juga ya
HapusJokes ini selalu bikin ketawa pak, padahal sudah berkali-kali kubaca dari sejak SD, hehehe.
BalasHapusBegitulah pak, jokes bapack-bapack memang tiada matinya, hehehe
gen Z mana ngerti ya heehe
HapusYa ampun
BalasHapussudah baca serius
eh kok tidak mirip hehe
sabar ya mas
HapusPasti pulangnya sambil senyum-senyum sendiri sepanjang jalan. Terus nyampe rumah isterinya bingung kenapa suaminya kayak kesambet wkwkwk. Ampun Pak Hamishhhh KW
BalasHapussampe kebawa mimpi mba
HapusHUahahahahahahhaha :D Ngakak ini di sepanjang perjalanan dan tiba di rumah :D emang ga mirip lah, dasar si bapak polisi wkwkwkwkw. Jokes bapack2 emang ga ada duanya ya, Bang.
BalasHapuswaduh ntar disangka kesambit ma ketawa sendiri
HapusKok gak mirip, hehehe...
BalasHapusiya mas
HapusLha, kok.. wkwkwk.. ini masuk plot twist apa ngga sih? wkwkwk.
BalasHapusclick bait kali ya hehe
HapusJokes bapak bapak yang memang masih aja bikin ketawa 🤣🤣🤣🤣
BalasHapusgen Z mana nyambung ya mba
Hapus