GfG9TpY5BSMpGSA7GUY0BSMoBY==

Slider

Traveling ke Masa Lalu: Ampera, Sungai Musi, dan Warisan Palembang

Keindahan jembatan Ampera di malam hari yang bermandikan cahaya lampu
Gambar: https://www.jelajahsumatra.com

Jejakbede.online - Traveling ke Masa Lalu: Ampera, Sungai Musi, dan Warisan Palembang

Palembang, kota yang menyimpan kekayaan budaya dan kuliner khas seperti Pempek, juga kejayaan masa lampau Kerajaan Sriwijaya, menawarkan pengalaman unik untuk para pelancong.

Salah satu atraksi yang tidak boleh dilewatkan adalah Jembatan Ampera, ikon megah yang melintasi Sungai Musi.

Lebih dari sekadar infrastruktur, Ampera adalah pintu menuju perjalanan menelusuri sejarah dan cerita perjuangan masyarakat Palembang.
 

Mengintip Masa Lalu di Sungai Musi

Bayangkan berada di tahun 1960-an, ketika Sungai Musi menjadi jalur utama transportasi masyarakat Palembang. Kala itu, menyeberang sungai berarti menaiki kapal ferry tua yang sering penuh sesak dan membutuhkan waktu berjam-jam.

Kapal ini, yang akrab disebut "Kapal Marie," adalah satu-satunya penghubung antara Seberang Ilir dan Seberang Ulu.

Namun, cerita ini berubah ketika mimpi besar masyarakat Palembang mulai diperjuangkan. Dengan desakan Dewan Kota Palembang dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, proyek pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Musi akhirnya mendapat perhatian pemerintah pusat.

Presiden Sukarno, yang terkenal dengan visi revolusionernya, menjadi tokoh kunci dalam mewujudkan impian ini.

Dana pampasan perang dari Jepang digunakan untuk membangun jembatan yang tidak hanya menghubungkan dua sisi kota tetapi juga menjadi simbol modernisasi.


 

Menyaksikan Proses Pembangunan

Perjalanan membangun Jembatan Ampera dimulai pada 15 November 1960, melibatkan insinyur-insinyur dari Fuji Shario, Jepang. Teknologi canggih digunakan untuk era tersebut, termasuk mekanisme pengangkatan bagian tengah jembatan secara vertikal.

Fitur ini memungkinkan kapal besar melintas di bawahnya, menjadikan Ampera salah satu karya arsitektur paling mengesankan pada zamannya.

Bagian jembatan Ampera yang dapat dinaikturunkan agar kapal dapat melintas
Gambar: https://www.idntimes.com
Pembangunan ini berlangsung selama 41 bulan, menghasilkan jembatan sepanjang 1.177 meter dengan lebar 22 meter. Dua menara setinggi 63 meter berdiri kokoh di kedua sisi bagian tengah, memberikan sentuhan ikonik yang kini menjadi ciri khas Jembatan Ampera.

Selama masa konstruksi, batu-batu granit besar diangkut dari Bangka untuk menopang struktur jembatan. Setiap elemen pembangunan ini menghadirkan cerita tentang kerja keras dan kolaborasi, menciptakan warisan yang masih bertahan hingga kini.


 

Mengunjungi Ikon Sejarah

Berjalan di atas Jembatan Ampera hari ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Anda dapat merasakan angin Sungai Musi yang sejuk sembari menikmati pemandangan kota yang sibuk di satu sisi, dan ketenangan air sungai di sisi lain.

Jangan lupa mengabadikan momen di sini, karena Ampera menawarkan latar sempurna untuk fotografi dengan panorama yang menawan.

Jembatan ini awalnya direncanakan diberi nama "Jembatan Bung Karno," sebagai penghormatan kepada presiden yang berperan besar dalam pembangunannya.

Namun, situasi politik pada masa itu mengubah namanya menjadi "Ampera," singkatan dari "Amanat Penderitaan Rakyat." Nama ini mengingatkan kita akan perjuangan masyarakat yang menjadi inspirasi proyek monumental ini.


 

Daya Tarik Wisata di Sekitar Ampera

Selain menikmati keindahan Jembatan Ampera, jangan lewatkan berbagai atraksi di sekitarnya. Sungai Musi sendiri adalah daya tarik utama dengan perahu tradisional yang siap membawa Anda menjelajahi kehidupan di sepanjang tepiannya.

Kunjungi juga pasar terapung atau cobalah kuliner lokal di restoran-restoran sekitar jembatan.

Di malam hari, Jembatan Ampera bersinar dengan lampu warna-warni yang membuatnya semakin memukau. Banyak wisatawan datang ke sini untuk menikmati suasana romantis dan pemandangan yang menakjubkan.

Bahkan, tak jarang momen ini menjadi latar untuk melamar pasangan atau merayakan momen spesial lainnya. 


Kenangan yang Abadi

Bagi masyarakat Palembang, Jembatan Ampera bukan sekadar penghubung dua wilayah kota. Ia adalah simbol mimpi yang menjadi nyata, hasil dari perjuangan panjang yang kini menjadi kebanggaan bersama.

Setiap detail dari jembatan ini menyimpan cerita tentang semangat dan tekad yang tidak pernah padam.

Sebagai pelancong, mengunjungi Jembatan Ampera adalah cara terbaik untuk menyelami sejarah dan budaya Palembang. Melihatnya dari dekat akan membawa Anda kembali ke masa lalu, sekaligus memberikan perspektif baru tentang perjalanan kota ini menuju modernitas.

Jadi, kapan Anda akan menginjakkan kaki di Jembatan Ampera? Saksikan sendiri keindahannya dan biarkan kisah-kisahnya menginspirasi perjalanan Anda di Kota Palembang. Dari Pempek hingga Ampera, Palembang adalah tujuan yang penuh warna, menunggu untuk Anda jelajahi!


Disarikan dari buku: Venesia dari Timur: Memaknai Produksi dan Reproduksi Simbolik Kota Palembang dari Kolonial Sampai Pascakolonial, Dedi Irwanto Muhammad Santun, 2010

0Komentar

Artikel Meta Info

Sedang memuat...

Sedang memuat...

© Copyright - Jejak Hitam Putih
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.